SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ajang Surabaya Fashion Trend akan kembali digelar tahun ini. Berkolaborasi dengan Hi! Market, ajang tersebut mengusung tema Quiet Artistry.
Head of Committee Surabaya Fashion Trend Aldrie Indrayana menyebut bahwa ajang itu menyajikan fashion show yang lebih intimate, tapi tetap artistik dan lebih minimalis. Cocok dengan tema berbusana masa kini.
"Fashion show dengan konsep tanpa panggung, dengan tatanan kursi all-front row. Sedikit mengarah pada konsep trunk show," terangnya, dalam jumpa pers Surabaya Fashion Trend di Ciputra World Surabaya, 29 November 2024.
Surabaya Fashion Trend Kembali Digelar, Usung Tema Quiet Artistry. Busana berkonsep Sustainable Whicoco rancangan Martiningsih dari Nets' by Martin, dibuat dari olahan limbahan kain menjadi busana menarik.-Guruh DN-HARIAN DISWAY
Surabaya Fashion Trend tak hanya menitikberatkan pada fashion show semata. Tapi juga fashion competition atau kompetisi desain busana, workshop, dan talkshow.
Tahun ini, ajang tersebut digelar bersamaan dengan pasar kuliner dari Hi! Market. Founder Hi! Market Felany Ang menyebut bahwa terdapat puluhan tenant F&B. Fashion show, workshop dan talkshow akan berlangsung di depan pasar kuliner yang ada di Atrium Skylight Garden, Ciputra World Surabaya tersebut.
"Jadi, pengunjung dapat menikmati beragam acara sembari mencicipi berbagai menu di sini. Ada sekitar 60 desainer yang terlibat. Sebanyak 39 desainer baju dewasa. Lainnya desainer baju anak-anak," ujar Felany.
Martiningsih, salah seorang desainer dengan brandnya Nets' by Martin, menghadirkan busana sustainable. Yakni berasal dari pengolahan limbah kain yang dirangkai menjadi produk busana baru.
"Untuk koleksi yang saya hadirkan bertema Sustainable Whichoco. Paduan warna putih dan cokelat. Busana dari limbah kain yang artistik. Didesain longgar supaya dapat digunakan semua kalangan," ungkapnya.
Busana tersebut berwarna dominan putih. Bagian bawah rok dengan motif cokelat. Ditambah dengan jaket bermotif cokelat dengan garis kontur putih tebal. Trendi tapi anggun.
BACA JUGA:Kepedulian Marcha Sharapova Rusli, Ajak Siswa Berkebutuhan Khusus Kreatif dengan Membatik
Desainer Mega Ma menampilkan konsep busana dengan unsur denim. "Tahun ini banyak pergolakan di berbagai dunia. Banyak perpecahan. Terinspirasi dari itu, saya mengambil tema Ultra Frontier," ujar Mega.
Menurutnya, semua pihak harus memiliki aspek mengayomi, melindungi, dan merawat. Seperti seorang perempuan. Layaknya seorang ibu. Meski begitu, seorang perempuan bisa memiliki ketegasan. Dia mampu membimbing anak-anaknya agar tak terjerumus dalam hal negatif.