Analisis Motif Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus

Rabu 04-12-2024,10:23 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Hal menarik juga diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, sampai menahan tangis sangat menjenguk MAS di ruang tahanan Polres Jakarta Selatan, Minggu sore, 1 Desember 2024. Karena itu, Menteri Arifa ditanya wartawan saat keluar dari polres.

Arifa: ”Tadi kami bertemu dengan Ananda A. Ya… saya pasti sedih ya…. Karena ananda sebenarnya anak baik. Ia anak baik.”

Ditanya wartawan, di mana letak baiknya? Arifa segera menjawab: ”Ia anak baik. Sangat baik. Cuma kita belum tahu kenapa bisa terjadi seperti ini.”

BACA JUGA:Nasib Saksi Pembunuhan Pegawai Minimarket di Pecenongan, Jakarta Pusat

BACA JUGA:Misteri Pembunuhan Pasutri di Green Lake Cipondoh, Tangerang

Dilanjut: ”Ini menjadi momen introspeksi kita semua. Kita punya anak, tidak semudah yang kita bayangkan. Keterbukaan, komunikasi, itu yang menjadi prioritas pola asuh di keluarga. Sudah ya… kita tunggu penyelidikan polisi.”

Pernyataan Arifa soal ”introspeksi” pastinya ditujukan kepada umumnya ortu. Bukan spesifik kepada ortu MAS. Pasti bukan. Namun, mengherankan, mengapa dia bicara begitu, yang bisa ditafsirkan publik bahwa itu bisa dikaitkan dengan anak yang salah didik.

MAS dari keluarga berpendidikan tinggi. Ayahnya, almarhum Argadipa, 40, adalah dosen perguruan tinggi swasta terkenal. Rekam jejaknya bisa diintip di akun Linkedin.com. Ia alumnus sekolah favorit, SMA Negeri 46 Jakarta, Jalan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kemudian, lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta.

BACA JUGA:Mirror Neurons Picu Pembunuhan Satpam Pabrik di Pamulang, Tangsel

BACA JUGA:Pembunuhan Penyanyi di Bandung Dipicu Korban

Jejak kariernya bagus. Ia pernah menjadi senior software engineer, lalu menjadi information technology project manager di Me Creative. Ia pernah juga menjadi director of academic computing. Terakhir, dosen itu.

Nenek MAS, almarhumah Ruth Megawati, 69, punya perusahaan broker properti. Masih aktif sampai jelang ajal.

Ibunda MAS, Mitha, 40, lulusan sekolah paling favorit, SMA Negeri 70 Jakarta, Jalan Bulungan Blok M, Jakarta Selatan. Terakhir dia juga punya perusahaan broker properti. Dia kini masih dirawat intensif di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Dia luka parah dihajar tikaman MAS. Tikaman kena pipi, leher, bahu, dan tangan.

MAS anak cerdas. Di usianya, ia sudah kelas X SMA. Polisi sudah meminta keterangan kepala sekolah, guru bimbingan dan penyuluhan (BP), serta guru lainnya di sekolah MAS. Hasilnya, seperti dikatakan Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Senin, 2 Desember 2024, begini:

”Menurut kepala sekolah dan semua gurunya, tersangka anak berprestasi belajar bagus. Sehari-hari ia anak baik, sopan, penurut, tidak pernah ada catatan kenakalan. Hari ini kepala sekolah dan guru-gurunya datang ke polres, memberikan soal ujian sekolah, karena tersangka tetap boleh ikut ujian sekolah, berlangsung sepekan ini.”

Hasil tes urine MAS: Negatif narkoba dan miras. Semuanya baik-baik saja. Aneh. 

Kategori :