Wajah ABH Tak Berdosa di Kasus Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus
ILUSTRASI Wajah ABH Tak Berdosa di Kasus Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Saat polisi sulit mengungkap motif anak bunuh ayah dan nenek, muncul kabar bahwa tersangka MAS membunuh karena dipaksa belajar ortu. Hal itu dikonfrontasi polisi kepada tersangka. Ternyata MAS mengaku sebaliknya. ”Saya senang belajar. Kalau belajar bisa pintar,” katanya. Terus, apa motifnya?
SEUMPAMA motifnya dipaksa belajar, sungguh berbahaya. Sebab, kasus itu jadi perhatian masyarakat luas. Bisa dibayangkan, betapa ngeri ortu menyuruh anak mereka belajar, apalagi sampai memaksanya. Di sana berpotensi membingungkan masyarakat. Itu bahaya.
Namun, motif pembunuhan kan tidak bisa dimanipulasi. Kalau dimanipulasi, jadi tidak logis. Sementara itu, polisi mengatakan, sejak Selasa, 3 Desember 2024, MAS sudah bisa diajak bicara polisi. ”Ia sudah ceria kembali,” kata Kasihumas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa, 3 Desember 2024.
BACA JUGA:Analisis Motif Anak Bunuh Ortu di Lebak Bulus
BACA JUGA:Ibu dan Anak Dibunuh Cucu di Lebak Bulus
Soal kabar bahwa MAS mengeluh setelah dipaksa belajar oleh ortu, dikatakan tetangga perempuan yang enggan disebut identitasnya. Dia tahu itu karena MAS adalah teman anak tetangga tersebut sejak masih SD. Dua anak itu sering komunikasi via WA.
Chat WA terbaru MAS kepada temannya itu pada Jumat sore, 29 November 2024. Isi chat dikatakan tetangga, begini: ”Gue (MAS) baru nyampe rumah, udah disuruh belajar lagi. Padahal ujian masih hari Selasa.”
Tetangga mengatakan, bukti chat tersebut masih ada di HP anaknyi. ”Karena, belakangan ini prestasi belajarnya (MAS) jeblok,” kata tetangga. Stop sampai di situ. Tetangga ogah menjawab pertanyaan wartawan lebih jauh. Dia khawatir bakal memengaruhi penyidikan perkara.
BACA JUGA:Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu di Gresik
BACA JUGA:ODGJ Dibunuh Anak-Remaja Diduga Gila
Berita tersebut dikutip beberapa media massa. Menyebar juga di medsos. Kemudian, polisi mengonfrontasi info tersebut ke ABH (anak berhadapan dengan hukum).
AKP Nurma Dewi: ”Ya, kami bertanya ke tersangka soal itu. Karena banyak beredar ia dipaksa belajar. Tetapi, sejauh ini, setelah kami tanyakan, ia menjawab, ia memang disuruh belajar, tapi hal itu biasa bagi anak yang berkonflik dengan hukum ini. Jadi, itu memang menjadi kebiasaan dari ibu-bapaknya, ia disuruh belajar.”
Dilanjut: ”Memang, ABH disuruh oleh bapak dan ibunya. Tapi, ia tidak merasa ditekan karena ia bilang ’kalau saya belajar, saya pintar’. Itu yang diungkapkannya.”
BACA JUGA:Afan Bunuh Anak Cocok dengan Teori Filicide
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: