Miftah menjadi terkenal secara meteorik karena gaya dakwahnya yang unik. Ia suka berdakwah di tempat hiburan seperti diskotek, karaoke, dan kelab malam. Gaya pakaiannya khas. Kacamata hitam dan belangkon Jawa menjadi trademark-nya.
Di puncak popularitasnya, ia tersandung dan jatuh menyungsep. Publik beramai-ramai menghujatnya. Rekam jejaknya dibongkar habis oleh netizen. Ada video yang mempertontonkan sikap kasar Miftah terhadap istrinya. Terlihat ia mendorong dan menjambak jilbab istrinya di atas panggung.
Masa lalunya juga dibongkar. Ia pernah menjadi marbot masjid. Kuliahnya mangkrak karena tidak punya biaya. Ia kemudian ngawula ke sana kemari, termasuk kepada Amien Rais.
BACA JUGA:Netizen Desak Prabowo Copot Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden Imbas Hina Penjual Es Teh
Nasabnya digugat. Dari mana ia mendapat gelar gus. Ketua PBNU Fachrur Rozi memasang badan dengan menyebut Miftah sebagai keturunan ulama besar Kiai Hasan Besari dari Tegalsari, Ponorogo. Alih-alih dipercaya, malah dibantah. Keluarga besar keturunan Kiai Hasan Besari di Tegalsari mengaku tidak mengenal nama Miftah dalam silsilah keluarga besar Kiai Hasan Besari.
Kini publik menggugat Miftah supaya dipecat dari jabatannya. Ratusan ribu orang menandatangani petisi minta supaya Prabowo memecatnya. Partai Gerindra mendesak supaya Miftah dievaluasi. Prabowo bertindak cepat dengan memerintah Mayor Teddy menegur Miftah.
Kisah semacam Miftah sudah sering terjadi. Salah ucap dan salah tindak bisa mengakibatkan pendakwah jatuh tersungkur. Beberapa waktu yang lalu pendakwah Muwafiq dari Yogyakarta dihujat publik karena menyebut Nabi Muhammad di waktu kecil ”rembes” alias wajahnya kotor karena jarang cuci muka.
BACA JUGA:Gus Miftah Minta Maaf Usai Video Hina Penjual Es Teh Viral, Ini Penjelasannya!
BACA JUGA:Setelah Sebut Penjual Es Teh Goblok, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah
Ungkapan itu dimaksudkan sebagai humor. Tapi, mengejek dan menertawakan Nabi Muhammad tentu keterlaluan. Muwafiq dirujak netizen. Ia berkeliling ke banyak ulama untuk meminta nasihat sekaligus membersihkan nama. Kasusnya kemudian meredup. Nama Muwafiq ikut meredup.
Dulu, di awal 2000-an, Abdullah Gymnastiar alias A’a Gym menjadi superstar pendakwah Indonesia. Ia menjadi idola ibu-ibu seluruh Indonesia. Meskipun melafalkan ”Allah” dengan tidak fasih, ia dicintai dan dikagumi.
Sampailah pada 2006, ketika A’a Gym memutuskan menikah lagi. Hari itu menjadi ”Hari Patah Hati Nasional” bagi ibu-ibu pengagum. Tak pakai menunggu lama. Serangan bergelombang datang dari seantero negeri.
BACA JUGA:Sebut Penjual Es Teh Bodoh, Gus Miftah Dihabisi Netizen
Pesantren Daarut Tauhid yang biasanya setiap hari dikunjungi ribuan orang mendadak sepi seperti padang pasir. Pengajian A’a Gym yang biasanya berlimpah jamaah berubah menjadi bergelintir saja. A’a Gym diasingkan dan ditinggalkan.
Sekarang ia sudah direhabilitasi. Tetapi, tidak bisa kembali kepada kesohoran awal yang pernah ia nikmati. Sudah banyak saingan. Sudah banyak ustaz YouTube yang populer dengan follower jutaan.