Dari Skibidi Toilet ke Ballerina Cappuccina: Evolusi Brainrot Dimulai Sejak 2023

Meletupnya era Brain Rot dimulai dengan Skibidi Toilet. --buzz.nayag
HARIAN DISWAY - Beberapa tren berhasil menancapkan jejak dalam budaya populer di internet. Salah satunya adalah fenomena brainrot.
Istilah itu, yang secara harfiah berarti "pembusukan otak," digunakan untuk menggambarkan konsumsi konten online yang absurd, berlebihan, dan sering kali tidak masuk akal. Namun tetap menghibur dan adiktif.
Fenomena brainrot mulai mencuat dengan munculnya serial animasi Skibidi Toilet pada Februari 2023. Diciptakan oleh animator asal Georgia Alexey Gerasimov, serial itu menampilkan perang absurd antara makhluk toilet berkepala manusia dengan humanoid berkepala kamera dan speaker.
BACA JUGA:La Vaca Saturno Saturnita, Sapi Absurd dalam Fenomena Italian Brainrot
Visual yang kasar, gaya gerak yang tak beraturan, dan musik techno membuatnya menonjol. Bagi sebagian orang dewasa, tayangan itu tidak masuk akal. Tapi bagi anak-anak dan remaja, Skibidi Toilet adalah fenomena hiburan yang sulit dijelaskan.
La Vaca Saturno Saturnita adalah salah satu karakter ikonik dalam tren meme Italian Brainrot. --Pinterest
Popularitasnya meledak lewat platform seperti YouTube Shorts dan TikTok. Tayangan itu menjadi makanan sehari-hari generasi masa kini. Termasuk Gen Alpha.
Tidak sedikit orang tua yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap perkembangan anak. Apalagi banyak episode yang penuh kekerasan dan tidak memiliki alur cerita yang jelas.
BACA JUGA:Shimpanzini Bananini: Hibrida Simpanse-Pisang dalam Tren Meme Italian Brainrot
Namun, seperti juga meme-meme absurd masa lalu, Skibidi Toilet punya daya tarik: ia adalah bentuk pelarian dari dunia yang terlalu serius.
Setelah Skibidi Toilet, tren brainrot tidak berhenti. Justru ia berevolusi ke bentuk yang lebih kompleks sekaligus lebih absurd. Masuklah kita ke era yang disebut warganet sebagai Italian Brainrot.
Fase itu ditandai oleh penggunaan teknologi AI untuk menciptakan karakter-karakter aneh. Karakter-karakter tersebut memiliki desain visual nyeleneh dan narasi yang tidak kalah konyol.
BACA JUGA:Frigo Camelo Si Unta Lemari Es dari Napoli, Tren Italian Brainrot
Salah satu tokoh ikonik dari era itu adalah Ballerina Cappuccina, seorang balerina berkepala cangkir kopi cappuccino. Dia menari-nari sambil mengucapkan kalimat dalam aksen Italia yang berlebihan. Ada juga Tralalero Tralala, seekor hiu berkaki tiga. Ia mengenakan sneakers dan bisa berdansa.
Konten-konten seperti itu merajalela di TikTok dan Instagram Reels. Narasi mereka diisi oleh suara AI dengan aksen berat. Sering kali mengucapkan frasa nyeleneh berbahasa Italia.
Banyak dari konten itu tidak memiliki makna jelas. Tapi justru di situlah letak kekuatannya. Mereka menciptakan dunia absurd yang, entah bagaimana, terasa akrab dan menghibur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: