Bangun Pabrik Semen di Timika dengan Bahan Tailing dari Freeport, Honay Ajkwa Lorentz Incar Pasar Lokal

Jumat 10-01-2025,20:49 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob

BACA JUGA: Meutya Ungkap Perkembangan BTS 4G: Papua Jadi Medan Paling Sulit

Sedangkan, Papua Nugini juga mempunyai potensi besar. Fenti menceritakan bahwa pada 2018 pemerintah Papua Nugini pernah meminta pasokan semen dari Papua. Perkiraan kebutuhannya mencapai 20 juta ton per tahun.

“Karena itu, dengan rencana kapasitas 21,6 juta per tahun, kami yakin bahwa produksi kami terserap di lokal. Terutama untuk kebutuhan industri sebanyak 84 persen,” ungkapnya.

Dalam kurun lima tahun produksi, dia akan berfokus untuk memasok kebutuhan Papua. Jika sudah berkembang, barulah pihaknya memikirkan soal ekspor ke negara tetangga atau provinsi Indonesia Timur lainnya.

BACA JUGA: Jokowi Resmikan Pabrik Baterai-Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara

Baginya, produk semennya bisa menekan ongkos meski dioperasikan di Timika. Karena bahan baku yang mereka olah datang dari tailing PT Freeport. Limbah hasil tambang tersebut sudah diriset oleh perusahaannya untuk bisa disulap menjadi semen.

“Karena bahan bakunya tailing, jadi harganya jauh lebih murah. Kami memang lebih memilih untuk melakukan industri padat karya untuk membantu tenaga kerja lokal, dan 80 persen karyawan kami direkrut dari wilayah sana,” ungkapnya. (*)

Kategori :