Sulur-sulurnya berbentuk gumpalan, mencuat dari retakan-retakan. Sampah-sampah di dalamnya mengandung minyak. Itulah benda yang mengotori laut, mengganggu keseimbangan ekosistem. Selain rumpon, penyu enggan bertelur di Muara Mbaduk karena adanya sampah itu.
"Halangan selanjutnya pada saat ini adalah kondisi alam. Ombaknya terlalu besar. Pasang-surutnya terlalu kuat," ujar pria 37 tahun itu.
Sebab, penyu membutuhkan dorongan ombak untuk bisa menepi ke pantai. Jika ombak terlalu besar, penyu tidak akan merapat. Ia cenderung menghindar dan mencari waktu hingga kondisi laut relatif teduh.
Kawasan Muara Mbaduk, Banyuwangi, saat pagi. Kawasan itu merupakan bagian dari Taman Nasional Meru Betiri.-Guruh DN-HARIAN DISWAY
BACA JUGA:4 Film tentang Lingkungan yang Tidak Menggurui: Dari Erin Brockovich hingga Okja
Malam itu tak ada penyu yang muncul. Tim MBSC menyalakan sorot lampu remang berwarna merah. Mereka memberi arahan untuk para peserta diklat pendidikan kader konservasi tingkat pemula untuk kembali ke tenda.
Sebelumnya, para pemandu memberitahukan halangan-halangan yang menyebabkan penyu tak mau datang. Tapi jika suatu saat ada penyu yang datang tanpa diketahui, maka itu bisa dilacak lewat jejak.
Dari jejak penyu, dapat dianalisa apakah ia datang untuk bertelur atau hanya sekadar observasi wilayah. Penyu pun butuh observasi. Ia menentukan terlebih dahulu apakah pasir pantai yang didatanginya cocok untuk tempat bertelur atau tidak.
Setelah arahan usai, tim berjalan bersama-sama ke arah timur. Kembali ke tenda masing-masing.
Berdasarkan data KEHATI, penyu merupakan salah satu spesies yang telah hidup di muka bumi sejak jutaan tahun silam. Ia mampu bertahan hingga kini. Penyu merupakan satwa migran yang kerap bermigrasi sejauh ribuan kilometer antara daerah tempat makan dan tempat bertelur.
Induk penyu bertelur dalam siklus 2-4 tahun sekali dan akan datang ke pantai 4-7 kali untuk meletakkan ratusan butir telurnya ke dalam pasir yang digali. Setelah 45-60 hari masa inkubasi, tukik atau anak penyu akan menetas, kemudian dan berlari ke laut.
Kata beberapa ahli, dari seribu tukik, hanya ada 1 tukik yg bertahan hidup sampai dewasa. Tingkat keberhasilan hidup penyu sampai usia dewasa hanya 1-2 persen dari jumlah telur yang dihasilkan. Indonesia, salah satunya Muara Mbaduk, jadi tempat habitat bertelur 6 spesies dari 7 spesies penyu di dunia.
Beberapa penyu kini memilih bertelur di kawasan pantai di Pusat Konservasi Sukamade, Banyuwangi. Lokasinya cukup jauh dari Muara Mbaduk.
Hanya itu kawasan yang jadi pilihan mereka. Sebab, Pusat Konservasi Sukamade memang dikhususkan untuk konservasi penyu. Kondisinya tenang, ombak laut cukup teduh, dan tak ada rumpon.