Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2024 Gelar Kegiatan Peduli Lingkungan di Kelurahan Kertajaya

Finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2024 Gelar Kegiatan Peduli Lingkungan di Kelurahan Kertajaya

QnA oleh pangeran dan puteri lingkungan hidup surabaya 2024.-Angelina Aurelia-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Para finalis Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup Surabaya 2024 menggelar aksi kolaboratif.

Dimulai oleh Princess Zelda Ilmiah dan Sanggrama Rasio Al Warisyi, siswa SDN Kaliasin 1 Surabaya, warga RW 09 Kelurahan Kertajaya.

Kegiatan itu dihadiri anak-anak warga RW 09 Kelurahan Kertajaya. Princess dan Rasio didamping teman-teman mereka.

Seperti Safa dari SDN Pakis III, Aqiela Naura dari SDN Pakis VIII, Bisma dari SDN Karah III, Reva dari SMPN 1 Surabaya, dan Trisha dari SMPN 5 Surabaya untuk menjelaskan proyek mereka.

Anak-anak itu membawa semangat yang berkobar untuk mengajak warga sekitar semakin peduli terhadap lingkungan dengan menanam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan mengolah limbah.

Sebanyak lebih dari 500 tanaman TOGA akan ditanam bersama. Setiap peserta membawa jenis tanaman yang berbeda sebagai bagian dari proyek lingkungan.


Project Peduli Lingkungan bersama warga RW 09 Kelurahan Kertajaya yang mayoritas dihadiri oleh anak-anak.-Angelina Aurelia-HARIAN DISWAY

Safa membawa tanaman sereh, Naura membawa ginseng Jawa, Reva menyumbang bunga telang, Trisha membawa buah tin, Princess menyediakan tanaman sansiviera.

Sementara Bisma menyediakan pupuk kompos dan pestisida alami dari bawang putih. Rasio melengkapi dengan pot organik berbahan cangkang telur.

BACA JUGA:Gus Ipul Ingatkan soal Krisis Iklim di Peringatan Hari Lingkungan Hidup Kota Pasuruan

BACA JUGA:PLN Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Libatkan Ratusan Pegawai Bersihkan Pantai Mangrove Sedati

Kegiatan menanam itu berlangsung penuh kegembiraan. Tidak hanya sehat, tetapi juga mempererat persaudaraan antar anak-anak.

Setelah proses menanam, mereka akan merawat tanaman itu secara berkala bersama para finalis. Hasil panen akan diolah menjadi produk yang bermanfaat bagi warga kampung.

Praktik itu tidak hanya merangsang kesadaran warga. Tetapi juga melibatkan partisipasi aktif mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: liputan