"Meskipun membahas isu serius, tulisan Pak Dahlan tetap enak dibaca," tutur Susanto.
Catatan Dahlan Iskan yang paling disukai adalah yang berkaitan dengan Tiongkok. Salah satunya, tentang cerita pengalaman Dahlan Iskan belajar Bahasa Mandarin.
BACA JUGA:Hari Antikorupsi Sedunia: Di Depan Kapolri, Dahlan Iskan Cerita Pengalaman saat Jadi Menteri
"Beliau bisa beradaptasi dengan cepat. Itu sangat menginspirasi," ungkapnya.
Karena itu, bagi Susanto, kesempatan untuk berkumpul dengan sesama pembaca setia catatan Dahlan Iskan adalah sesuatu yang sangat berharga.
"Saya mengidolakan Pak Dahlan. Beliau sudah sepuh, tetapi pola pikirnya masih muda. Saya sangat senang bisa diundang ke sini dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama," tutur Susanto.
Perusuh Disway asal Ketapang, Pontianak, Kalimantan Barat Susanto (bawah) dan Rogerio Yelo Susanto (atas) tiba di Surabaya untuk mengikuti Gathering Perusuh Disway, Sabtu, 14 Desember 2024.-Ghinan Salman/Harian Disway-
Di momen Gathering Perusuh Disway ini, Rogerio Yelo Susanto mengaku ingin mendapatkan informasi lebih tentang universitas-universitas di Tiongkok.
Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya ini berharap bisa menggali wawasan berharga tentang pendidikan yang dapat membantunya meraih kesuksesan di masa depan.
BACA JUGA:Sekolah CEO Bersama Dahlan Iskan: Stop Minta Saran!
BACA JUGA:Meriah! Senam Dahlan Iskan Peringati Bulan Kanker Payudara, Ada Kampanye SADARI
Ia percaya bahwa informasi dari Dahlan Iskan, yang dikenal luas berkat pengalamannya dan pengetahuannya tentang Tiongkok, akan menjadi modal penting dalam menuntut ilmu.
"Termasuk belajar tentang bisnis ala orang Tiongkok," kata Rio, sapaan akrabnya. (*)