Sekolah CEO Bersama Dahlan Iskan: Stop Minta Saran!
Peserta Sekolah CEO, Dhani, berdialog dengan Dahlan Iskan. Ia merupakan peserta termuda, 19 tahun.-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Saat mengajar di Sekolah CEO, Minggu, 24 November 2024, di Artotel, Surabaya, Dahlan Iskan terkejut. Ada pemuda 19 tahun, baru lulus SMA, jadi peserta Sekolah CEO. Lebih kaget lagi karena setiap bulan pemuda ini sudah menghasilkan cuan ratusan juta rupiah.
---
"Saya ingin tahu apa yang dilakukan Pak Dahlan saat 19 tahun? Saat seusia saya," ujar Mokh Alfin Ramadhani ketika mendapat kesempatan bertanya kepada Dahlan Iskan. Dhani –sapaannya, merupakan penanya terakhir di sesi Sekolah CEO kali ini.
Dahlan Iskan tersenyum kecut mendengar pertanyaan pemilik akun Tiktok @dhanihehee yang yang punya 3,3 juta followers itu.
"Saat usia 19 tahun saya belum bisa apa-apa. Belum pernah ke luar kota, belum pernah makan di restoran, belum pernah ke hotel, tidak hafal nama-nama hari dalam Bahasa Inggris," Jawab Dahlan Iskan. "Bagi saya Anda adalah dewa," sambung Dahlan disambut tawa seluruh peserta Sekolah CEO.
Dahlan Iskan saat menjadi pemateri Sekolah CEO di Artotel, Surabaya, 24 November 2024. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Dahlan lalu menelisik bisnis yang dilakukan Dhani. Pemuda asal Pasuruan itu anak seorang tukang becak di Pasuruan. Pada 2015, Dhani mendapat hadiah HP dari pamannya yang bekerja sebagai pengemudi bus. HP bekas merek Sony.
"Senangnya bukan main. Saya seperti mimpi dapat HP," kata Dhani. Seperti remaja yang lain, Dhany menggunakan HP itu untuk main games. Rupanya ia begitu jago bermain games di HP. Salah satu permainannya ia upload di TikTok. Viral. Follower-nya makin hari makin banyak. Jadilah Dhani kreator konten. Ia mulai terima endorsement. Hobinya menghasilkan uang.
BACA JUGA:Ingin Tahu Rahasia Naikkan Omzet dan Level Bisnis Anda? Jawabannya Ada di Sekolah CEO
BACA JUGA:Refleksi Hari Guru: Sapi Makan Martabak hingga Tak Bisa Matematika Dasar
Dhani kemudian merambah ke bisnis jual beli akun game. Makin tinggi level permainan di akun itu makin mahal harganya. Ia tabung uangnya dalam bentuk tanah. Juga ia investasikan ke bitcoin. "Saya ingin dapat saran harus seperti apa agar bisnis saya berkembang, tidak sekadar endorsement dan jual beli akun," kata Dhani.
"Rasanya belajar Bahasa Inggris akan menunjang Anda. Tapi Anda jangan minta saran kepada orang seperti saya. Tidak ada gunanya. Lakukan saja yang Anda anggap baik. Ini hari terakhir Anda meminta saran. Saran itu justru akan membebani Anda," kata Dahlan Iskan.
Peserta Sekolah CEO berfoto bersama Dahlan Iskan di Artotel, Surabaya, 24 November 2024. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Ada 40 peserta dalam Sekolah CEO yang diadakan Bisnishack kali ini. Pesertanya berasal dari berbagai daerah. Terjauh dari Samarinda, yakni dr Christofel Korah Tooy. Ia merupakan pemilik rumah sakit swasta di Samarinda. Kini, dokter ahli penyakit dalam itu juga merambah ke dunia pariwisata. Ia mendirikan destinasi wisata baru di Samarinda.
Bidang usaha para peserta juga bervariasi. Ada yang bidang kesehatan, otomotif, energi terbarukan, properti, keuangan, dan sebagainya. Beberapa peserta datang berpasangan, suami istri. Salah satunya pasangan suami istri paramedis yang memiliki klinik kesehatan dan klinik estetika. Bahkan klinik estetika yang awalnya dibuka di Ngawi, kini sudah memiliki 8 cabang di berbagai kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: