HARIAN DISWAY - Tiap 15 Desember, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) punya agenda spesial. Mereka memperingati Hari Juang Kartika.
Hari Juang Kartika adalah sebuah hari yang sangat bersejarah bagi TNI-AD. Diperingati setiap tahun pada 15 Desember.
Peringatan ini menjadi simbol dari semangat juang dan pengorbanan luar biasa para prajurit TNI-AD dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Hari Juang Kartika juga menjadi momen untuk mengenang dan menghormati perjuangan serta pengorbanan prajurit TNI-AD yang telah gugur dalam mempertahankan negara dan bangsa Indonesia.
Sejarah Hari Juang Kartika berawal pada 1948, tepatnya pada 15 Desember, yang mencatatkan peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Pada tanggal tersebut terjadi sebuah pertempuran yang dikenal dengan sebutan "Serangan Umum 15 Desember" atau "Serangan 15 Desember" yang dilakukan oleh pasukan TNI-AD di bawah pimpinan Jenderal Soedirman.
Serangan ini dilakukan di daerah Ambarawa, Jawa Tengah, yang merupakan salah satu titik strategis dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari agresi Belanda.
Saat itu Belanda masih berusaha menguasai Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan.
BACA JUGA:BNPB dan TNI AD Tandatangani Perjanjian Kerjasama Sinergitas dalam Penanggulangan Bencana
Pertempuran tersebut menjadi momen yang sangat penting bagi TNI-AD karena menunjukkan semangat juang yang tinggi dan kesetiaan yang tak tergoyahkan terhadap negara.
Meskipun saat itu TNI-AD berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan peralatan yang terbatas, para prajurit tetap berjuang dengan gigih.
Dalam pertempuran tersebut, Jenderal Soedirman memimpin pasukannya dengan strategi yang cerdas dan membangkitkan semangat juang para prajurit yang tidak kenal lelah.
BACA JUGA:Hari Juang ke-78 TNI AD, Satgas 330 Reboisasi Hutan Gundul di Intan Jaya
Serangan Umum 15 Desember 1948 berawal dari situasi yang semakin memburuk akibat agresi militer Belanda yang terus berlanjut.
Dalam menghadapi situasi tersebut, Jenderal Soedirman, sebagai pemimpin pasukan TNI, memutuskan untuk melancarkan serangan terhadap pasukan Belanda yang tengah menguasai kota Ambarawa.