"Iya, tadi karena rambutnya salah, jadinya saya corat-coret. Karena tidak bisa dihapus, Minta maaf," kata Dahlan disambut tawa perusuh.
Di sesi terakhir, Kokkang mengajak semua perusuh menggambar wajah dirinya. Dari berbagai sisi. Pemenangnya mendapat hadiah dari Dahlan Iskan. Oleh-oleh yang dibawa khusus dari Chicago.
Setelah selesai menggambar, karya para perusuh dikumpulkan. Lengkap dengan nama dan nomor WhatsApp masing-masing. Semua karya itu diperlihatkan. Para perusuh inilah yang akan menilai siapa pemilik gambar terbaik.
Dari 38 gambar yang terkumpul, ternyata karya yang diperlihatkan kali terakhir yang menjadi pemenang. Gambar itu milik Eksan Susanto asal Mojokerto. Eksan menggambar paling lengkap. Tidak cuma wajah Kokkang. Tapi seluruh tubuh digambar dengan cukup detail.
"Ini karya dari karyawan bagian perencanaan di sebuah kosmetik. Ini mungkin gambar yang belum selesai. Ini baru rencana saja, gambarnya sudah (bagus, Red) seperti ini," kata Kokkang.
Hadiahnya Anda sudah tahu. Tentu sangat mahal karena dibawa langsung oleh Dahlan dari Amerika: Tempe Chips Soya Maya.
Keasyikan para Perusuh Disway saat menggambar di bawah Rumah Adat Manado, DIC Farm, Pacet, Mojokerto, Minggu, 15 Desember 2024.-Boy Slamet/Harian Disway -
Ya, kegiatan tersebut dibuat Kokkang untuk mengajak para peserta kembali ke masa lalu. Saat masih kanak-kanak. Saat semua orang di usia itu suma corat-coret. Di tembok, di tanah, di lantai dan di medium apa pun.
Kokkang berpesan kepada para perusuh membiarkan anak-anak mereka, cucu-cucu mereka menggambar sesukanya. Tidak ada karya yang jelek. Orang tua harus memberi apresiasi untuk tumbuh kembang dan bekal mereka di masa depan.
"Ketika anak suka menggambar, dia bisa melihat persoalan dari berbagai sisi. Lebih solutif. Lebih punya daya mencari jalan keluar. Karena itu, biarkan anak-anak kita menggambar," kata Kokkang.