Disway Business Adventurer to Shanghai-Hangzhou (3): Dari Tangis Menjadi Wahaha

Rombongan Disway Business Adventures berada di perusahaan minuman Wahaha di Hangzhou, Tiongkok.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
HANGZHOU, HARIAN DISWAY –- Perjalanan bisnis Wahaha, produsen air minum dalam kemasan—juga aneka produk suplemen kesehatan—terbesar di Tiongkok begitu panjang. Berdarah-darah dan penuh tangis di awal. Hingga meledak menjadi tawa sampai sekarang. Wahaha… Spirit itu juga menjadi tema sharing peserta Business Adventure Vol. 3 bersama Dahlan Iskan, Selasa, 14 Oktober 2025.
’’WAHAHA menyambut Anda.” 哇哈哈欢迎您. Tulisan pada layar besar itu menyambut kami pagi itu. Layar berwarna biru itu menjadi semacam pembuka cerita. Tentang perjalanan bisnis perusahaan tersebut di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.
Memang, wahaha adalah suara tawa. Tapi, inspirasinya dari judul lagu. Yakni, Wahaha. Dirilis pada 1956. Versi mandarinnya dinyanyikan oleh Tian Er. Musiknya digarap Yang Yidan. Dan nama Wahaha memang pas. Pengucapannya memakai nada pertama dalam bahasa mandarin. Datar. Orang tidak akan salah ucap.
Petugas Wahaha menjelaskan tentang bagaimana perjalanan sejarah Wahaha.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Suara tawa gembira itu ternyata diawali kisah nestapa di awal perusahaan tersebut.
Adalah Zong Qinghou yang mendirikan Wahaha. Zong adalah anak seorang guru sekolah dasar. Ia lahir pada 1945 di Suqian, Provinsi Jiangsu.
Di akhir dekade 1950-an, muncullah Revolusi Kebudayaan yang dicetuskan Mao Zedong. Salah satu programnya adalah 下乡青年 (Xià xiāng qīngnián). Artinya: para pemuda dikirim ke desa. ’’Membangun daerah tertinggal,’’ ucap Dahlan Iskan di depan para peserta Business Trip.
Zong dikirim ke Zhouzhan. Lalu pulang ke Hangzhou pada 1979 setelah ibunya pensiun. Karena pendidikannya rendah, Zong bekerja sebagai pegawai rendahan di sebuah sekolah. Di sekolah itu, di kawasan Distrik Shangcheng, Zong juga berjualan susu.
Bisnisnya berkembang. Ia lalu berjualan minuman ringan dalam kemasan, es krim, dan peralatan sekolah.
Sharing session betsama Dahlan Iskan saat makan siang di Hangzhoy.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Pada 1987, berdirilah wahaha. Produk pertama Wahaha bukan air minum atau teh botolan. Tapi, suplemen gizi untuk anak-anak. Saat itu, Tiongkok masih menerapkan kebijakan satu anak secara ketat. Setiap keluarga berharap anak tunggal mereka tumbuh kuat dan cerdas.
Wahaha hadir menjawab kebutuhan itu. Produk dikembangkan bersama Profesor Zhu Shoumin dari Departemen Gizi Universitas Medis Zhejiang.
Slogannya sederhana tapi mengena: Minum Wahaha dan makananmu akan jadi lezat!.
Tiga tahun setelah berdiri, pada 1990, Wahaha mencatat tonggak sejarah. Penjualan tahunan menembus 100 juta yuan. Angka yang pada masa itu luar biasa untuk industri lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: