Film itu didedikasikan untuk mengenang jasa-jasanya dalam membentuk karakter Mufasa, yang telah menginspirasi generasi penonton dari seluruh dunia.
Sebagai bagian dari penghormatan itu, Disney Studios menambahkan elemen-elemen emosional yang sangat khas dalam cerita Mufasa. Dengan lebih mendalam dan penuh makna, menyelami lebih jauh perjalanan hidup raja rimba yang penuh tantangan.
BACA JUGA:Mendiang James Earl Jones, Anak Gagap dengan Masa Lalu Suram Hingga jadi Aktor Legendaris
4. Banyak Karakter Baru
5 fakta nenarik film Mufasa: The Lion King, kolaborasi Beyonce dan anaknya! -DIsney Studios-
Mufasa: The Lion King bukan hanya sekadar sekuel dari film sebelumnya. Tetapi juga memperkenalkan berbagai karakter baru yang menarik dan diisi dengan suara-suara aktor populer.
Beberapa pengisi suara di The Lion King (2019) hadir lagi. Seperti Donald Glover (Simba), Seth Rogen (Pumbaa), Billy Eichner (Timon), dan Beyonce (Nala).
Namun, film tersebut juga menghadirkan sejumlah wajah baru yang memberikan warna segar pada kisahnya. Blue Ivy Carter, putri Beyonce, menyuarakan karakter Kiara, anak Simba.
Aaron Pierre (Mufasa muda), Kelvin Harrison Jr. (Taka), dan Tiffany Boone (Serabi) bergabung untuk mengisi suara karakter-karakter utama. Dengan kombinasi itu, Mufasa: The Lion King menghadirkan dinamika yang lebih segar.
Keberagaman suara itu menjadi salah satu daya tarik film yang menjanjikan pengalaman menonton yang lebih mendalam dan menghibur.
BACA JUGA:Panda Plan, Film Baru Jackie Chan, Gabungkan Animasi dan Pesan Sosial
BACA JUGA:Sinopsis Film Animasi Transformers One, Sajikan Sejarah Megatron dan Optimus Prime
5. Sempat Dikritik Tak Berjiwa
Respon Barry Jenkins terhadap Kritik --IMDb
Setelah perilisan trailer pertama, Barry Jenkins, sutradara Mufasa: The Lion King, merespons kritik di Twitter yang menyebut film prekuel itu "tak berjiwa."
Jenkins dengan tegas menjawab, "Tidak ada yang tak berjiwa dalam The Lion King. Selama beberapa dekade, anak-anak telah duduk di bioskop di seluruh dunia merasakan kesedihan kolektif untuk pertama kalinya."
Film The Lion King baginya adalah upaya melintasi lorong-lorong dalam berbagai bahasa. Sebuah wadah yang sangat kuat untuk menumbuhkan empati di kalangan penonton.