Polisi dan Ortu Menunggu Uji DNA Bayi yang Diduga Tertukar

Rabu 18-12-2024,10:39 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Setelah bongkar kuburan bayi yang diduga tertukar, dokter forensik mengambil dua jenis sampel DNA: rambut dan femur (tulang paha). Itu dilakukan saat ekshumasi bayi anak pasutri Rauf, 27, dan Feni, 26, di TPU Semper, Jakarta Utara, Selasa pagi, 17 Desember 2024. Sampel itu akan dibandingkan dengan DNA ortunya, untuk membuktikan bayi tertukar atau tidak.

SAMPEL itu dimasukkan ke stoples, lalu dibawa ke RS Polri untuk uji banding DNA bayi dengan ortunya. Sementara itu, jenazah bayi yang meninggal tiga bulan lalu tersebut kembali dimakamkan.

Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Selasa, 17 Desember 2024, mengatakan:

”Saya tidak berwenang menyebutkan detail sampel yang diambil. Sebab, hal itu ditangani dokter ahli forensik untuk uji DNA (deoxyribonucleic acid atau materi genetik dalam sel-sel semua organisme hidup). DNA itulah yang akan diuji, apakah identik atau tidak.”

BACA JUGA:Tertukar Bayi Mati?

BACA JUGA:Bayi Tertukar, Ingat Dewi dan Cipluk

Untuk itu, prosesnya sekitar dua pekan. Jadi, hasil uji DNA baru diketahui dua pekan lagi.

Kasus unik dan menghebohkan itu membikin polisi menyelidiki intensif di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Timur, tempat kelahiran tersebut. Hasil penyeliikan terbaru diungkap Kombes Susatyo, begini:

Polisi memeriksa banyak materi rekaman kamera CCTV di RS tersebut pada Senin pagi, 16 September 2024. Bayi Feni lahir di sana pukul 09.05 WIB. Maka, polisi melacak untuk memeriksa ratusan frame rekaman CCTV di sekitar waktu tersebut.

BACA JUGA:Bayi Tertukar di Bogor Sudah Pulang

BACA JUGA:Akhir Drama Bayi Tertukar

Hasilnya, ternyata di waktu tersebut di sana ada empat perempuan yang melahirkan. Dengan demikian, ada potensi bayi tertukar. 

Tapi, membuktikan bayi tertukar melalui pengamatan potongan-potongan video itu secara teliti juga tidak gampang. Sebab, bentuk semua bayi baru lahir sulit dibedakan, tanpa tanda yang jelas.

Susatyo: ”Tim kami masih bekerja intensif meneliti itu. Selain juga menunggu hasil uji DNA. Kami menyelidiki menggunakan metode SCI (scientific crime investigation).”

Dilanjut: ”Kuncinya di uji DNA. Apakah itu benar sesuai dengan hasil tes DNA atau mungkin yang kedua, mungkin berbeda. Nah, inilah yang akan menjadi kunci utama secara scientific untuk mengatakan bahwa memang itu adalah anak dari orang tua tersebut (Rauf dan Feni) atau bukan.”

Kategori :