Dosen Pendamping Lapangan kami, Julyanto Ekantoro, juga memberikan arahan berharga tentang pentingnya menggali nilai-nilai pendidikan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
BACA JUGA:Jalankan Program Mangrove for Our Future, KKN 63 UINSA Hidupkan Laut Jarangan dengan 750 Bibit
Dengan kebebasan untuk memilih lokasi KKN, kami diharapkan dapat lebih mandiri dan proaktif.
Kepala Desa Sutrisno menegaskan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada di masyarakat, seperti sopan santun dan gotong royong.
Ia pun berharap kerjasama yang terjalin antara desa dan Universitas Bhayangkara Surabaya dapat terus berlanjut.
Dengan latar belakang Desa Tambakrejo yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, kami melihat potensi pemain muda di desa ini semakin terlihat.
Mereka telah menunjukkan kemampuan bersaing hingga tingkat provinsi meskipun dengan keterbatasan sarana.
Dukungan dari berbagai pihak, terutama pemimpin yang baru terpilih, sangat diharapkan untuk memajukan minat dan bakat olahraga ini.
Kompetisi bola voli ini merupakan salah satu dari tiga program kerja utama KKN kami, di samping penyampaian materi hukum tentang pemerintahan desa dan sosialisasi UMKM kepada ibu rumah tangga.
Kegiatan KKN ini kami tutup di Balai Desa Tambakrejo dengan kehadiran Sekretaris Desa Rendi Hari, Dosen Pembimbing Lapangan, dan perwakilan LPPM Ubhara, Dr. Amirullah.
Melalui kegiatan ini, kami berharap generasi muda semakin menyadari pentingnya belajar langsung dari masyarakat dan menjaga nilai kebersamaan serta persatuan di desa mereka.
Kegiatan KKN kami di Desa Tambakrejo meninggalkan jejak kebersamaan melalui laga persahabatan bola voli.
Momen ini menginspirasi kami untuk terus mendukung potensi generasi muda, menjadikan olahraga sebagai sarana untuk bersatu dan berkembang.
Kami optimis, desa ini akan terus mencetak bintang-bintang baru di dunia voli. (*)