Cheng Yu Pilihan: Cahaya Manthovani Director of Bumi Serang Asri dan founder of INCA (Innovation Catalyst): Tian Cong Ren Yuan

Selasa 17-12-2024,04:00 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Heti Palestina Yunani

Betapa dahsyatnya kekuatan pikiran. Cahaya Manthovani mengakui bahwa keberhasilannya sekarang karena itu jua. Keyakinan itu sudah dipegangnya sejak kecil. Mulanya begini. Saat masih SD, dia melihat ayahnya menonton film The Secret. 

Banyak hal menarik, seperti bagaimana orang bisa mendapatkan apa yang dimimpikan melalui afirmasi, visualisasi, dan menyingkirkan pikiran negatif. Hingga lahirlah motto: “The power of mind. Your thoughts create your reality”. Pepatah klasik Tiongkok juga mengatakan hal yang kurang lebih sama, yakni, ”天从人愿” (Tiān cóng rén yuàn): Tuhan akan mewujudkan apa yang diharapkan oleh manusia. 

Selama menerapkannya, putri Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Reda Manthovani itu tentu saja banyak bertemu kegagalan. Bahkan dia sempat kehilangan arah dan cita- cita. “Seperti macam orang kebingungan. Motto yang awalnya your thoughts create your reality menjadi no thoughts no reality.  Namun, karena ada keinginan yang tinggi untuk berubah, saya kembali berbincang dengan diri sendiri. Sebab asal semua jawaban itu ada di dalam diri kita sendiri,” tegasnya. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan dr Dyah Anggraeni MKes SpPK Komisaris Utama Laboratorium Medis & Klinik Utama CITO, Surabaya: Bu Ru Hu Xue, Yan De Hu Zi

Dengan cara itu, Cahaya makin mengenali diri sendiri dan mulai merencanakan masa depan. Mencoba melakukan hal baru dari hal kecil, seperti mendesain logo dan UI design mobile application. Intinya, Cahaya berusaha bangkit dan terus belajar kembali. “Prosesnya bisa bertahun-tahun atau mungkin sampai seumur hidup lho. Karena menjadi ’master of your mind’ itu butuh waktu, kedisiplinan dan ketekunan yang sangat tinggi,” katanya.

Semakin beranjak dewasa, gadis kelahiran Jakarta, 7 Juli 1999 itu mengakui bahwa selain harapan, banyak rintangan, kecemasan, dan rasa takut yang terus bermunculan. Tapi ketua panitia Adhyaksa Esport Championship (AEC) 2024 itu menganggap justru itulah tantangannya dalam menerapkan motto hidup. “Itu membuat skill saya makin terasah dan terus menjadi individu yang lebih baik lagi,” kata Director of Bumi Serang Asri itu.

Untuk sesukses sekarang, ada tiga step yang dilakukan Cahaya. Pertama, berbicara dengan diri sendiri melalui jurnal. Diutarakannya apa yang jadi keinginannya ke depan. Sembari menuliskannya, Cahaya mengubah kalimat dari future tense menjadi present tense. Contohnya, kalimat "saya mau mendapatkan beasiswa A" diubah menjadi "saya mendapatkan beasiswa A sampai saya lulus S1". "Saya menuliskannya seolah-olah sudah mendapatkannya," paparnya.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Asti Lukita Presenter TV, Miss Indonesia Jawa Tengah 2011: Ji Suo Bu Yu, Wu Shi Yu Ren

Walaupun terkesan seperti menghayal tapi kekuatan pikiran itu nyata dalam hidupnya. Terbukti, dua beasiswa bisa didapatkannya saat berkuliah jurusan arsitek di Kyungsung University, Korea. Step kedua, dengan visualisasi. Bukan dengan menempelkan foto di dinding, kulkas, atau di mana pun, tapi Cahaya membayangkannya saja di kepala. “Saya ciptakan bayangan setiap kali saya ingin meraih hal yang saya mau,” katanya.

Step ketiga -yang dianggapnya paling menantang- adalah seolah-olah melawan dirinya sendiri. Menurutnya, banyak sekali trigger yang datang dari luar sehingga ketika menghadapinya, aka nada kecemasan yang berlebihan. Cahaya segera menyadari kondisi itu lantas cepat-cepat membalikkannya menjadi pikiran yang positif. "Caranya, menghindari penggunaan kata 'tidak' dan kata negatif lainnya di dalam pikiran,” ungkap founder of INCA (Innovation Catalyst) itu.

Kategori :