Nyaris semua wilayah di Kecamatan Waru, Sidoarjo, tergenang. Hujan lebat yang mengguyur sejak Selasa sore, 24 Desember 2024, membuat kawasan itu banjir. Mobilitas warga terhambat. Pun jalan-jalan desa, area pertanian, dan rumah-rumah warga. Semuanya ikut terendam.
LIDYA Guterez tampak tak peduli dengan banjir yang menggenangi kawasan Perumahan Wisma Tropodo, Waru, Sidoarjo.
Perempuan berusia 32 tahun itu berjalan kaki bersama dua temannya, Erlina Nona dan Margareta Silviani. Menerabas banjir setinggi 30 centimeter.
Ya, perempuan asal NTT itu tak ingin melewatkan hari besar umat Kristiani. Dia bersama dua temannya berjalan kaki sambil memegang payung menuju Gereja Katolik Paroki Salib Suci.
Mereka berangkat dari Jalan Kapuas. Jaraknya sekitar 220 meter menuju gereja yang berada di Jalan Wisma Tropodo.
PERJUANGAN Lidya Guterez (kanan) melintasi banjir untuk mengikuti Misa Natal di Gereja Salip Suci, Tropodo, 25 Desember 2024.-Boy Slamet-
"Kami mau ikut misa Natal di gereja. Makin ke sini, airnya makin tinggi saja. Tadi sempat mau balik saja rasanya. Tapi tanggung. Akhirnya tetap nekat," kata Lidya, yang bekerja di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur Tropodo, Rabu, 25 Desember 2024.
Tak ada keramaian di sekitar gereja. Bahkan, Gunawan Saputro, penjual roti bakar di kawasan itu sepi pembeli. Meski banyak pesanan, ojek online tak berani melewati wilayah tersebut. Tentu saja, karena airnya cukup tinggi. Jika nekat, sepeda motor bisa mogok.
"Puncak banjir karena hujan lebat Selasa (24 Desember 2024, Red) kemarin. Kalau sudah begini, pasti lama surutnya. Bisa sampai tiga hari,’’ ucap pemuda asal Pabean, Sidoarjo itu.
Camat Waru Nawari mengatakan, banjir di Kecamatan Waru sudah turun signifikan. Meskipun, sejumlah desa masih terendam.
Di Desa Waru, Pepelegi, Medaeng, dan Bungurasih, misalnya, ketinggian air berkisar antara 10 hingga 20 sentimeter.
BAHU MEMBAHU, warga membantu motor yang terjebak genangan air di Pepelegi, Sidoarjo, Rabu, 25 Desember 2024.-Boy Slamet-
Sementara itu, di bagian timur jalan raya, terutama di Desa Kedungrejo, Janti Wedoro, dan Ngingas, genangan air mencapai 5-10 sentimeter.
Di Perumahan Griyo Mapan Sentosa, kata Nawari, genangan air tercatat sekitar 20 sentimeter. Sedangkan di depan Gereja Salib Suci Tropodo dan Desa Kepuh Kiriman, air lebih tinggi lagi. Yakni, 20-30 sentimeter.
"Yang terparah di Perumahan Kepuh Permai. Sampai 40 sentimeter," ujarnya.