2024 Jadi Tahun Terburuk Untuk Industri Anime

Kamis 02-01-2025,12:20 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Karena itu, Blue Lock musim kedua menuai kritik tajam di media sosial. Para penggemar yang kecewa bahkan melampiaskan kemarahannya pada para animator. Salah satu animator, EVAKOI, mencoba meluruskan situasi melalui cuitannya:

"Saya mengenal banyak animator di proyek ini, dan sebagian besar dari mereka adalah animator hebat. Untuk semua orang yang menyalahkan atau melecehkan mereka, tolong berhenti. Ini sangat tidak adil."

Ia menegaskan bahwa masalah itu bukan pada animator, melainkan pada komite produksi. Animator Chile, MartinKiing, juga mengungkapkan masalah yang sama:

"Masalah seperti ini, seperti yang terjadi pada Jujutsu Kaisen sebelumnya, muncul karena komite produksi hanya memikirkan uang. Bukan kondisi pekerjanya."

BACA JUGA:Blue Lock Season 2: Cerita Seru, Grafis Mengecewakan

BACA JUGA:Rayakan Blue Lock Season 2, Kodansha Hadirkan Kolaborasi dengan Liverpool FC


Salah satu adegan di Blue Lock season 2 yang tampak kurang polesan. --mantraotaku

Kondisi kerja yang buruk, beban kerja berlebihan, dan tenggat waktu yang tidak realistis adalah masalah utama yang terus menghantui industri anime. Ditambah lagi, Jepang tidak memiliki serikat pekerja untuk animator. Sehingga aspirasi mereka hanya bisa disuarakan melalui media sosial.

Meski banyak anime jelek pada 2024, tetapi masih ada studio yang mau menghargai para animator serta karyawan produksi. Seperti Kyoto Animation dan Ufotable yang membuktikan bahwa menghormati pekerja dan penonton adalah kunci menghasilkan karya berkualitas.

Sehingga Sound! Euphonium buatan Kyoto Animation mendapat rating 8/10 dari 200 ribu orang di MyAnime List. Sedangkan Ufotable berhasil mencuri perhatian wibu dengan visual apik dari Demon Slayer. 

Contoh lainnya adalah Toei Animation yang memberi jeda produksi One Piece untuk memastikan para animatornya mendapatkan waktu istirahat yang layak. (*)

Kategori :