1. Hindari pemicu
BACA JUGA: BPJPH Beri Penjelasan Mengapa Antiseptik Beralkohol Bisa Berlabel Halal
Batasi jumlah alkohol yang Anda simpan di rumah. Jangan terlibat dalam aktivitas yang membuat Anda minum berlebihan. Mungkin ada baiknya Anda menuliskan alasan Anda menguranginya di selembar kertas atau ponsel.
2. Kembangkan kebiasaan baru
Misalnya, bermeditasi untuk mengurangi kecemasan atau menghubungi teman atau keluarga saat Anda merasa stres. Beri tahu orang-orang terdekat tentang tujuan Anda untuk mengurangi minum.
Kata Koob: "Akan lebih mudah untuk mengubah perilaku jika Anda tahu bahwa Anda didukung oleh orang-orang terdekat".
BACA JUGA: Dokter Forensik Ragu Korban Insiden Cruz Lounge Bar Meninggal Karena Alkohol: Minumnya Tidak Banyak
3. Temukan kegiatan sosial yang berbeda
Ganti aktivitas yang melibatkan minum dengan aktivitas yang tidak harus melibatkan alkohol. Ini mungkin tampak sulit, terutama jika orang lain di sekitar Anda juga mengandalkan minum sebagai cara utama bersosialisasi.
4. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan
Anda dapat mencari terapis atau pelatih kesehatan dan kebugaran bersertifikat yang mengkhususkan diri dalam perubahan perilaku jika Anda ingin bantuan mengurangi jumlah alkohol yang Anda minum.
Alkohol dalam bentuk apa pun, termasuk bir, minuman keras, dan anggur, merupakan penyebab utama kanker. Namun, banyak orang Amerika tidak menyadari hubungan ini. Minum terlalu banyak alkohol menghasilkan asetaldehida, suatu karsinogen.
BACA JUGA: Ngeri, seperti Rokok dan Alkohol, Junk Food Bisa Bikin Kecanduan!
Zat penyebab kanker ini dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan sel abnormal yang mengarah pada kanker. Sejalan dengan ini maka label peringatan bahaya peringatan kanker pada alkohol sangat relevan.
Apalagi peringatan yang ada selama ini belum diperbarui sejak pertama kali diperkenalkan pada 1988. Yakni gar tidak minum alkohol selama kehamilan, mengoperasikan mesin berat atau mobil, atau menyebabkan "masalah kesehatan".
Dokter Viviek menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko setidaknya tujuh jenis kanker: payudara, usus besar dan rektum, hati, mulut, tenggorokan, laring, dan esofagus.