Obat tidur dan alkohol sama-sama memiliki efek sedatif dan dapat saling memperkuat. Efek samping dari mencampur alkohol dengan obat tidur dapat meliputi kesulitan bernapas, masalah memori, perilaku aneh, pusing, dan gangguan kontrol motorik.
Jangan mencampur alkohol dengan obat tidur apa pun, termasuk yang berikut ini:
- Ambien (zolpidem)
- Lunesta (eszopiclone)
- Restoril (temazepam)
- Unisom (doxylamine)
- Prosom (estazolam)
- Sominex (diphenhydramine)
- Suplemen herbal seperti kamomil, lavender, atau valerian
6. Obat Pereda Sakit
BACA JUGA: Bisnis Alkohol Thailand ’’Mabuk’’ Dihajar Pagebluk
Baik obat pereda sakit atau obat resep, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum minum alkohol. Menggabungkan alkohol dengan semua jenis obat pereda nyeri dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Mencampur alkohol dengan obat pereda nyeri otot, seperti Flexeril (siklobenzaprin) dan Soma (carisoprodol), dapat meningkatkan risiko kejang, overdosis, dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Obat pereda nyeri ringan, seperti Tylenol (asetaminofen), Motrin dan Advil (ibuprofen), Aleve (naproxen), dan Excedrin (asetaminofen dan aspirin) dapat menyebabkan nyeri lambung, pendarahan, dan tukak lambung.
BACA JUGA: Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis, Tip Meningkatkan Imun Tubuh
Juga kerusakan jantung atau hati. Menggabungkan alkohol dengan obat pereda nyeri kuat untuk nyeri berat, seperti opioid, dapat menyebabkan kantuk dan pusing, kesulitan bernapas, masalah ingatan, dan meningkatkan risiko overdosis.
Jangan minum alkohol jika Anda sedang mengonsumsi obat pereda nyeri yang kuat seperti berikut ini:
- Percocet (oxycodone)
- Vicodin (hydrocodone)
- Demerol (meperidine)
- Darvocet (propoxyphene)
- Fiorinal (butalbital with codeine) (*)