HARIAN DISWAY - Jika dunia sedang heboh karena human metapneumovirus (HMPV) merebak di Tiongkok akhir-akhir ini, ada fakta lain yang diungkap Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit itu justru sudah pernah mencatat ada peningkatan HMPV pada pertengahan 2023 lalu. Terkait HMPV, memang ada banyak hal yang tak diketahui oleh masyarakat.
Bahkan pada musim dingin sebelumnya, terjadi lonjakan kasus RSV (respiratory syncytial virus), influenza, dan COVID-19. Itu karena orang-orang mulai mengurangi penggunaan masker dan lebih sering berinteraksi dengan orang di luar rumah.
BACA JUGA: Virus HMPV Merebak di Tiongkok, Pakar: Bukan Penyakit Baru
Namun, saat frekuensi virus flu dan pilek ini mulai menurun, CDC menemukan lonjakan kasus HMPV. Pada puncaknya di pertengahan Maret 2023, hampir 11 persen tes PCR menunjukkan hasil positif virus tersebut.
Sebelum pandemi, jumlah kasus positif HMPV berkisar sekitar 7 persen saja. Namun, spesialis penyakit menular berspekulasi, peningkatan kasus lebih dari 35 persen sebagian besar disebabkan oleh kurangnya kekebalan orang terhadap virus tersebut.
Meskipun demikian, para ahli menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap HMPV seperti yang mereka lakukan terhadap virus pernapasan lainnya. Yakni menjaga kebersihan tangan dan tinggal di rumah saat sakit.
BACA JUGA: Mengenal HMPV, Virus Mirip Covid-19 yang Sedang Merebak di Tiongkok
Atau paling tidak menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Melihat tipenya, virus ini sering kali ringan, dengan gejala seperti flu. Tetapi dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.
Juga pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Terkait HPMV, infeksi saluran pernapasan akut merupakan salah satu penyakit paling umum yang dialami oleh orang-orang dari segala usia di seluruh dunia.
HPMV merupakan penyebab utama kematian dan morbiditas. Musim flu dan pilek kali ini tidak terkecuali. “Sebagian besar dunia mengalami hibernasi (atau karantina wilayah) selama dua tahun terakhir,” kata Dele Ogunseitan, PhD, MPH.
BACA JUGA: Virus hMPV Mirip Covid-19? Ini Penjelasan Pakar
Pakar penyakit menular dan profesor kesehatan masyarakat serta pencegahan penyakit di University of California, Irvine, itu menyampaikan bahwa banyak dari virus ini tidak beredar di masyarakat
“Tapi kita tidak memperoleh jenis kekebalan alami yang mungkin dapat mencegah infeksi. Ketika orang-orang mulai berbaur dan bepergian baru-baru ini, infeksi ini melonjak,” jelasnya.
Apa Itu Human Metapneumovirus?