Setelah bos rental mobil Ilyas Abdurahman, 48, ditembak mati tersangka penggelapan mobilnya, kini anak Ilyas, Agam Muhammad, 24, sambil menangis bicara minta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto. Sebab, ia takut. Belakangan muncul isu, oknum TNI-AL menembak mati Ilyas karena dikeroyok tim rental Ilyas.
KRONOLOGI kasus ini berliku-liku. Mobil rental milik almarhum Ilyas itu awalnya digelapkan tersangka Ajat Supriatna. Lantas, dijual atau berpindah tangan ke tiga pihak. Terakhir, dibeli oknum TNI-AL yang menembak Ilyas itu.
Karena merasa membeli dan mobilnya hendak direbut, si oknum mengira dikeroyok, lalu menembak. Tembakan mengenai Ilyas dan Ramli Abu Bakar, 59, yang membantu Ilyas memburu mobil itu.
BACA JUGA:Oknum TNI-AL Tembak Bos Rental karena Pengeroyokan
BACA JUGA:Komplotan Maling Mobil
Ilyas kena tembak di dada dan tewas, Ramli kena di ketiak kanan menembus paru-paru. Hingga kini ia masih koma di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Agam menangis karena mengenang ayahnya yang tewas. Juga, menyesalkan isu bahwa ia dan ayahnya serta lima orang tim rental mengeroyok pemegang mobil rental itu.
Agam kepada pers, Selasa, 7 Januari 2024, mengatakan, ”Kami tidak mengeroyok. Waktu kami di rest area, dialah (oknum TNI-AL) yang menodongkan pistol. Saya videokan.
BACA JUGA:Pembangunan Karakter Prajurit TNI-AL
BACA JUGA:Tersangka AKP Dadang Tembak Ranjang Kapolres
Bapak saya (alm Ilyas) mengatakan ke penodong: Mana pistol kamu. Jatuhkan psitolnya. Bapak saya sebenarnya menyelamatkan untuk menghindari pistol tersebut. Ternyata ia ditembak teman si penodong yang di seberang kami.”
Maka, ia menyesalkan adanya isu bahwa pihaknya mengeroyok oknum TNI-AL. ”Aduh… Saya merasa susah banget mencari keadilan di negara ini. Karena nggak sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi.”
Pernyataan Agam itu menanggapi pernyataan Panglima Komando Armada Republik Indonesia Laksamana Madya Denih Hendrata di konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta, Senin, 6 Januari 2025. Di sana Denih mengatakan:
”Awalnya saya mendapat informasi bahwa tiga anggota TNI-AL yang berada di Pangkalan Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengalami pengeroyokan. Anggota kami dikeroyok oleh sekitar 15 orang tak dikenal di rest area Km 45 Tol Jakarta–Merak.”
BACA JUGA:Lansia di Pulogadung Ditembak Maling dan Analisis Kriminologi