Tersangka AKP Dadang Tembak Ranjang Kapolres

Tersangka AKP Dadang Tembak Ranjang Kapolres

ILUSTRASI Tersangka AKP Dadang Tembak Ranjang Kapolres.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pertanyaan di kasus polisi tembak mati polisi, mengapa tersangka AKP Dadang Iskandar mengincar kapolres setelah membunuh Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar? Semula, tujuh tembakan Dadang ke rumah kapolres diduga cuma gertakan. Ternyata, setelah diselidiki, hal itu serius.

HASIL penyelidikan tim dari Kompolnas di TKP, Minggu, 24 November 2024, menyimpulkan, Dadang juga mengincar akan membunuh komandannya, Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti. Sebab, satu di antara tujuh tembakan Dadang ke rumah Arief menembus ranjang Arief.

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo kepada wartawan menjelaskan, tim dari Kompolnas ikut mengamati TKP. Ada dua TKP. Di halaman parkir mobil di depan Mapolres Solok Selatan. Dan, di rumah dinas Kapolres Arief yang berjarak sekitar 25 meter dari TKP pertama.

BACA JUGA:Polisi Tembak Mati Polisi

BACA JUGA:Polisi Penembak Polisi Langsung Dipecat

Wicaksono: ”Kronologi diawali di Mapolres Solok Selatan. Saat kasatreskrim (korban Ulil) memeriksa tersangka sopir truk penambang liar di dalam ruang pemeriksaan. Kemudian, kasatreskrim keluar, ambil HP yang ketinggalan di mobilnya. Saat itulah kasatreskrim ditembak tersangka dua kali, kena pelipis dan pipi, tembus.”

Kemudian, tersangka Dadang pergi naik mobil dinas Isuzu D-Max nomor pelat 3-46. Namun, kemudian ia berhenti di depan rumah kapolres yang berjarak sekitar 25 meter dari TKP pertama. Saat itulah Dadang melepaskan tujuh tembakan ke arah rumah kapolres.

Wicaksono: ”Setelah kami cek TKP pertama, kami jalan kaki menuju rumah kapolres. Jalanan sedikit menurun. Di situlah TKP kedua, saat tersangka melepaskan tujuh tembakan.”

BACA JUGA:Liku-Liku Polisi Ungkap Pembunuhan

BACA JUGA:Soal ”Halal Darah” Dipolisikan

Jendela kaca depan rumah itu pecah. Jendela kaca kamar Arief juga pecah. Peluru menembus masuk ke rumah.

Wicaksono: ”Terus, saya cek ke dalam rumah. Tembakan ke kaca jendela depan tembus kena kursi tamu, serta beberapa kena tembok. Tembakan ke kaca jendela kamar menembus tempat tidur, kena, bolong.”

Berdasar penyelidikan, beberapa detik sebelum Dadang menembak kaca jendela kamar yang menembus tempat tidur, Arief tidur di ranjang itu. Namun, karena terdengar dua tembakan di halaman depan mapolres pada Jumat, 22 November 2024, pukul 00.43 WIB, ajudan kapolres segera membangunkan kapolres. Kemudian, ajudan mengamankan kapolres di ruang tengah. 

BACA JUGA:Rektor Universitas Pancasila Dipolisikan Karyawati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: