Mahasiswa Untag Surabaya Gelar Screening Karya Jurnalistik dari Mata Kuliah Broadcast Journalism

Jumat 10-01-2025,14:29 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester 5 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar screening dari berbagai karya jurnalistik, hasil dari mata kuliah Broadcast Journalism.  

Bertempat di C2O Library & Collabtive, acara itu digelar pada Kamis, 9 Januari 2025. Sebanyak tujuh kelompok mahasiswa mempertontonkan video jurnalistik yang telah mereka produksi dengan format ala televisi.

Tahun ini merupakan kali kedua kegiatan screening dilakukan. Dosen pengampu mata kuliah Broadcast Journalism Prihandari Satvikadewi, menjelaskan bahwa tujuan acara itu adalah memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam memproduksi berita.

BACA JUGA:Untag Resmi Buka Fakultas Kedokteran, Fokus Pada Pneumonia

“Berbeda dari tahun sebelumnya, screening kali ini diadakan di luar kampus. Supaya karya jurnalistik mereka dinilai lebih objektif oleh masyarakat,” ungkap Vika, sapaan akrabnya.

Menurutnya, ketika produk jurnalistik sudah dirilis ke publik, maka penilaiannya bukan lagi milik pembuatnya semata. Tetapi milik audiens secara luas.

Acara dimulai dengan pemutaran video karya mahasiswa dari kelompok A dan R. Ragam tema yang diangkat cukup bervariasi. Mulai dari liputan makam Belanda Peneleh, destinasi wisata di Surabaya, hingga event seni lokal.

Setiap kelompok berusaha menampilkan produk jurnalistik terbaik mereka, lengkap dengan format dan struktur ala siaran televisi.

BACA JUGA:Kembangkan Kreativitas di SDN Ngagelrejo 1, Mahasiswa Ilkom Untag Berikan Keterampilan Publikasi dan Dokumentasi


Suasana saat pemutaran hasil karya broadcast journalism dari kelas A dan R Untag Surabaya. --HARIAN DISWAY

Para mahasiswa berbagi pengalaman selama proses produksi. Joy Kezia Oktaria Tuwankotta, misalnya, menyebut bahwa membuat video jurnalistik itu cukup menantang.

“Cukup ribet, tapi jujur, ini pengalaman baru buat saya,” katanya. Joy mengisahkan bagaimana kelompoknya sempat menghadapi kendala teknis saat meliput di Peneleh. “Kami sudah setengah jalan, tapi tiba-tiba mic punya kami kehabisan baterai. Untungnya kami bawa cadangan. Jadi masalah cepat teratasi.”

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Lutfiah, anggota kelompok lain yang meliput perayaan Natal. “Waktu liputan, hujan deras mengguyur kami. Tapi itu bukan halangan,” ungkapnya. Dia dan timnya tetap melanjutkan liputan meski kondisi cuaca kurang mendukung.

BACA JUGA:Untag Surabaya Dukung Atlet dengan Fasilitas dan Apresiasi

Prihandari menegaskan bahwa mata kuliah Broadcast Journalism memang dirancang untuk memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa.

“Ini langkah besar bagi mahasiswa semester lima. Mereka belajar langsung bagaimana membuat produk jurnalistik yang bagus,” ujarnya.

Menurut Vika, meskipun hasil karya mahasiswa masih memiliki kekurangan, hal itu wajar. Yang terpenting adalah mereka berhasil menyelesaikan karya tersebut dan mendapatkan pengalaman berharga. “Tinggal tambah jam terbang saja,” tambahnya.

BACA JUGA:Awarding Night Negeri Komunikasi Untag 2024, Usung Tema Utsava Svapna

Selain itu, Vika berharap kegiatan screening tersebut bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa di semester berikutnya. “Karena sudah dua tahun berjalan, mahasiswa baru bisa mendapatkan referensi dari kakak-kakaknya. Jadi, mereka bisa lebih siap,” tutupnya.

Kategori :