Sudah dua kali Id saya rayakan di Turkiye tanpa keluarga. Pertama kali Idulfitri lalu. Kali ini Iduladha.
Merayakan Lebaran di tanah rantau pernah saya alami saat pandemi pada 2021 lalu. Dikarenakan lock down, saya merayakannya di Jakarta bersama teman SMA saya Andrian Brahma yang sama-sama di Jakarta.
Namun, bedanya, saat itu kami masih bisa menikmati sedapnya opor ayam setelah salat Id dan minum es campur yang sangat segar. Hidangan khas Lebaran itu tidak bisa saya rasakan lagi tahun 2025 ini sebab saya merayakannya di Turkiye.
Salat id di Turkiye dilaksanakan pagi hari tepat pukul jam 6 pagi. Saya melaksanakannya bersama teman asrama saya di masjid kampus. Malamnya tidak ada takbiran seperti di Indonesia, di sini gema takbir hanya oleh jamaah salat id setelah selesai salat.
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (1): Dari Batu ke Nevsehir
Jumlah jamaah di masjid kampus terbilang cukup banyak, sebab di sekitar kampus terdapat beberapa apartemen dan rumah warga lokal ataupun warga yang saat itu lewat di depan kampus dan mampir untuk salat.
Setelah melaksanakan salat id, para jamaah saling bersalaman meminta maaf dan memberikan selamat merayakan hari raya. Di depan masjid kami diberi permen dan cokelat masing-masing, sebab orang Turkiye biasanya ”merayakan” dengan makanan manis pada Idulfitri.
Suasana mudik juga terasa, saat itu teman-teman kamar saya pulang ke kota mereka masing-masing. Namun, juga tidak sedikit yang masih tinggal di asrama.
BACA JUGA: Cerita Diapora oleh Yunaz Karaman (2): Berburu Selera ke Göreme
Masjid Izzet Bayraktar di Kota Kayseri tempat Yunaz Karaman melaksanakan salat Iduladha 2025. -Yunaz Karaman-
Kami mendapatkan libur selama satu minggu. Terlihat di beberapa taman publik yang ramai dengan keluarga yang berkumpul untuk piknik atau sekadar bersantai mengabiskan waktu libur.
Setelah melaksanakan salat id saya kembali ke kamar dan kemudian video call dengan istri dan orang tua saya. Kami saling bermaaf-maafan dan waktu itu juga merupakan video call terakhir saya dengan ayah saya. Lebaran tahun ini menjadi tahun saya merayakan hari raya yang terakhir bersama ayah saya.
Sama seperti saat Idulfitri, saya merayakan Iduladha di Turkiye. Kali ini saya tidak merayakan sendirian. Saya bersama teman-teman dari Indonesia merayakan hari raya Iduladha di Kayseri, kota di dekat Nevsehir, yang ditempuh kurang lebih satu jam perjalanan.
BACA JUGA: Cerita Diaspora oleh Yunaz Karaman (6): Cappadocia di Depan Mata
Saya dan lima orang teman saya melaksanakan salat di Masjid Izzet Bayraktar yang tidak jauh dari apartemen teman. Salat id berlangsung pada jam 05.55 pagi. Jamaah yang hadir cukup banyak hingga tumpah di luar masjid.
Setelah khutbah dan doa bersama, kami bersalam-salaman di luar masjid. Tampak juga mahasiswa dari luar negeri lainnya di masjid yang terletak di pusat pemukiman ini.
Menu masakan khas Indonesia yang disantap bersama dengan mahasiswa dari Indonesia lainnya untuk merayakan Iduladha. -Yunaz Karaman-
Saya tidak melihat hewan kurban di sekitaran masjid, tapi saat di perjalanan saya melihat terdapat satu lokasi khusus untuk penyembelihan hewan kurban dari pemerintah. Jadi bukan di sembarang atau di semua tempat dapat melaksungkan penyembelihan hewan kurban.