Biden dan Trump Sama-Sama Klaim Berjasa dalam Wujudkan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Kamis 16-01-2025,10:52 WIB
Reporter : Rinda Yanuaryanti*
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Presiden AS Joe Biden dan Presiden Terpilih AS Donald Trump sama-sama mengklaim berjasa dalam mewujudkan gencatan senjata di Gaza. 

Gencatan senjata dilaporkan tercapai antara Israel dan Hamas pada Rabu, 15 Januari 2025. Namun, beberapa jam sebelum diumumkan gedung putih pada Rabu siang, Trump sudah duluan membocorkan tentang kesepakatan tersebut di media sosial bikinannya: Truth Social. 

"Kita sudah deal di timur tengah. Sandera akan dibebaskan segera," katanya diunggah Rabu. Trump menyebut kesepakatan tersebut "epic". Sebagai bagian dari kemenangannya dalam Pilpres AS 5 November lalu.

Kesepakatan ini, kata Trump tidak akan terjadi jika ia tidak menang melawan Kamala Harris-Tim Walz. 

Para wartawan pun sempat menanyakan pada Biden saat konferensi pers siapakah yang paling berjasa dalam gencatan senjata ini. Dirinya atau Trump. 

“Apakah itu sebuah lelucon?” kata Biden. 

Meski demikian, Biden tetap memberikan kredit pada Biden. Dia menyebutkan bahwa staffnya bekerjasama dengan orang-orang Trump untuk memastikan gencatan senjata ini terus berlaku setelah ia tidak menjabat. 

BACA JUGA:Respons Arab Saudi soal Gencatan Senjata di Gaza, Desak Israel Patuhi Perjanjian dan Hentikan Perang

“Saya juga mencatat, kesepakatan ini dikembangkan dan dinegosiasikan di bawah pemerintahan saya, tetapi ketentuan-ketentuannya akan diimplementasikan, sebagian besar, oleh pemerintahan berikutnya. Selama beberapa hari terakhir ini, kami telah berbicara sebagai satu tim,” kata presiden dalam pidato dari Gedung Putih.

Dia menunjukkan bahwa kesepakatan ini dibangun di atas kerangka kerja yang sama dengan yang dikerjakan pemerintahannya pada bulan Mei lalu. Dia juga menyebutkan bahwa Israel berhasil memberikan tekanan serius pada Hamas, berkat dukungan yang datang dari AS. 

“Saya tahu kesepakatan ini harus diimplementasikan oleh tim berikutnya, jadi saya mengatakan kepada tim saya untuk berkoordinasi erat dengan tim yang baru untuk memastikan kami semua berbicara dengan suara yang sama, karena itulah yang dilakukan oleh para presiden Amerika,” kata Biden.

Utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bekerja sama dengan para negosiator Biden untuk mencapai kesepakatan. Dalam pernyataannya, Trump menekankan bahwa Witkoff dan kru keamanan nasional yang akan datang “akan terus bekerja sama dengan Israel dan sekutu-sekutu kami untuk memastikan Gaza TIDAK PERNAH berubah menjadi tempat yang aman bagi teroris.”

BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?

Pemerintahan Biden telah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk menyusun kesepakatan gencatan senjata, terutama setelah lebih dari satu tahun konflik yang dimulai dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dan kampanye lanjutan Israel terhadap kelompok teroris yang ditunjuk AS di Gaza.

Di sisi lain, Trump memperingatkan bahwa "akan ada neraka"  di Timur Tengah jika para sandera tidak dibebaskan sebelum ia dilantik pada hari Senin depan, 20 Januari 2024.(*)

Kategori :