BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza setelah 46.000 Rakyat Palestina Tewas, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Sheikh Mohammed menjelaskan bahwa jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan dalam tahap kedua dan ketiga akan disepakati selama pelaksanaan fase awal tersebut.
Dari total 94 sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, 33 di antaranya diyakini masih hidup.
Kantor berita Agence France-Presse menulis itu berdasar konfirmasi pejabat Israel. Namun, konfirmasi dari Hamas masih ditunggu.
Posisi Israel di Gaza
Selama gencatan senjata awal yang berlangsung selama 42 hari, pasukan Israel akan mundur dari daerah padat penduduk di Gaza. Sehingga, dimungkinkan untuk pertukaran tahanan dan sandera.
Momentum itu, kata Syeikh Mohammed, juga digunakan untuk mengembalikan jenazah korban perang. Plus memberi kesempatan pengungsi untuk pulang.
BACA JUGA:Doa Natal dari Bethlehem dan Gaza, Harapan di Tengah Perang
Negosiasi untuk tahap kedua akan dimulai pada hari ke-16 setelah implementasi tahap pertama. Tahap itu akan mencakup pembebasan sandera lainnya.
Times of Israel menulis, di antara yang akan diserahterimakan adalah prajurit laki-laki, pria yang masih dalam rentang usia anggota militer, dan jenazah sandera yang gugur
Media Israel melaporkan bahwa dalam kesepakatan itu, Israel akan mempertahankan zona penyangga di dalam Gaza selama fase pertama.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Apresiasi UEA Ajak Indonesia dalam Misi Kemanusiaan ke Gaza
Pasukan Israel diperkirakan akan tetap berada hingga 800 meter di dalam wilayah Gaza.
Itu membentang dari Rafah di selatan hingga Beit Hanun di utara.
Pasukan Israel tidak akan sepenuhnya mundur dari Gaza sampai semua sandera dikembalikan.
Sementara itu, koridor Netzarim akan menjadi jalur utama bagi warga yang ingin kembali, dengan sistem pengawasan elektronik yang dilengkapi kamera.
Akhir Perang?
Qatar, bersama Amerika Serikat dan Mesir, akan memantau pelaksanaan gencatan senjata itu melalui sebuah badan yang berbasis di Kairo.