Menelisik Polemik Politik Korea Selatan, Enam Pekan Penuh Drama

Kamis 16-01-2025,19:02 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

BACA JUGA:Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Akan Ditangkap Paksa Sebelum 6 Januari 2025

BACA JUGA:Kesedihan Keluarga Korban Jeju Air yang Jatuh di Korea Selatan: Jenazah Sangat Rusak, Susah Teridentifikasi

27 Desember 2024: Penyidikan Digencarkan

Badan Penyidik Korupsi mengirimkan panggilan ketiga kepada Yoon pada 26 Desember 2024. Sebelumnya, dalam sepekan Yoon menolak dua kali panggilan.

Yoon menghadapi pemakzulan dan tuntutan pidana atas pemberontakan. Hukuman maksimalnya adalah penjara seumur seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

Pada 27 Desember 2024, anggota parlemen memakzulkan penjabat presiden Han. Han dituduh menolak mengesahkan undang-undang khusus untuk menyelidiki Yoon.

Menteri Keuangan Choi Sang-mok mengambil alih jabatan.

30 Desember 2024: Surat Perintah Penangkapan

Penyidik mengajukan permohonan surat perintah penangkapan untuk Yoon setelah menghadirkan Yoon dalam panggilan ketiga.

Ini adalah upaya pertama dalam sejarah negara tersebut, ketika presiden yang masih belum lengser sepenuhnya harus ditahan.

Pengadilan mengeluarkan surat perintah pada yang berlaku hingga 6 Januari. Pengacara Yoon menyebut surat itu ilegal dan tidak sah.

1 Januari 2025: Yoon Bersikukuh

Saat penyidik berupaya mengeksekusi, ratusan pendukung Yoon berkumpul di luar kediaman presiden untuk memprotes pemakzulan.

Yoon kembali berjanji bahwa ia akan berjuang sampai mati untuk melindungi Korsel.

3 Januari 2025: Upaya Penangkapan Pertama

Penyidik bergerak untuk menangkap Yoon. Tetapi, pengawal khusus Yoon menghalangi. Terjadi ketegangan selama enam jam.

Kategori :