Kesedihan Keluarga Korban Jeju Air yang Jatuh di Korea Selatan: Jenazah Sangat Rusak, Susah Teridentifikasi
TANGISAN DUKA dua anggota keluarga korban kecelakaan Jeju Air JJA2216 di Bandara Internasional Muan, 30 Desember 2024.-JUNG YEON-JE-AFP-
Sedih. Geram. Kecewa. Semua bercampur aduk dalam benak dan batin keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air. Bandara Internasional Muan menjadi saksi kegetiran perasaan keluarga yang ingin segera memakamkan para korban tersebut.
JERIT tangis penuh kesedihan memenuhi ruang tunggu Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Senin, 30 Desember 2024. Ratusan orang berkerumun dalam duka. Menunggu kabar yang belum pasti. Yakni kapan jasad kerabat mereka yang tewas itu akan diserahkan.
Keluarga yang berduka itu merasa kian putus asa. Juga marah. Mereka merasa sudah terlalu lama menunggu proses identifikasi jenazah. Mereka perlu segera membawa tubuh keluarga yang tewas itu. Agar segera bisa dimakamkan dengan upacara yang layak.
"Saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya. Tetapi tingkat kerusakan pada tubuh sangat parah," ujar seorang pejabat penerbangan ketika menemui para keluarga itu. Ia mencoba menjelaskan betapa susahnya tantangan yang mereka hadapi. Yakni, untuk merekonstruksi jenazah, mengidentifikasinya, sembari mengumpulkan bukti-bukti dari tempat kejadian.
BACA JUGA:Koki Ahn Yoosung Culinary Class Wars Beri Dukungan Untuk Keluarga Korban Jeju Air
"Banyak tubuh yang kaki dan tangannya terputus,’’ kata pejabat tersebut. Tentu saja, para keluarga langsung menjerit. Kaget. Merasakan horor. Membayangkan nasib korban yang nahas.
Hingga kemarin, aparat sudah mengidentifikasi 146 jenazah. Sisanya, 33 tubuh, masih harus diverifikasi.
Tentara pun masih menyisir tanah di ujung landasan pacu bandara. Tampaknya mencari bagian-bagian tubuh. Reporter Agence France-Presse juga menyaksikan kursi berlumuran darah. Ada bercak-bercak sisa tubuh manusia di dekat bangkai pesawat Boeing 737-800 tersebut.
SEKELOMPOK BIKSU berdoa bersama di Bandara Internasional Muan, Senin, 30 Desember 2024. Di depan mereka tampak sisa pesawat Boeing 737-800 yang terempas sehari sebelumnya.-YONHAP VIA AFP-
"Kami memperkirakan dapat merekonstruksi 80 hingga 90 persen jenazah jika diberikan waktu 10 hari," kata pejabat tersebut.
Para kerabat mengerti bahwa proses itu memakan waktu. Mereka juga paham bahwa kondisi jenazah sangat rusak. Tetapi, di sisi lain, mereka ingin cepat membawa pulang para korban.
"Kami ingin pihak berwenang memulangkan orang yang kami cintai, meskipun hanya 80 persen utuh," ujar Park Han-shin, yang mewakili keluarga korban, kepada wartawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: