Kesedihan Keluarga Korban Jeju Air yang Jatuh di Korea Selatan: Jenazah Sangat Rusak, Susah Teridentifikasi

Kesedihan Keluarga Korban Jeju Air yang Jatuh di Korea Selatan:  Jenazah Sangat Rusak, Susah Teridentifikasi

TANGISAN DUKA dua anggota keluarga korban kecelakaan Jeju Air JJA2216 di Bandara Internasional Muan, 30 Desember 2024.-JUNG YEON-JE-AFP-

BACA JUGA:Pendaratan Darurat Jeju Air Mulus, tapi Berujung Tragedi, Apa yang Salah?

BACA JUGA:Pesan Terakhir Korban Jeju Air JJA2216 via Chat KakaoTalk: Tidak Bisa Mendarat, Mesin Ditabrak Burung!

"Suhu meningkat dengan cepat, meskipun ini musim dingin. Tubuh akan cepat membusuk,’’ kata Park. Ia ingin aparat mempercepat upaya pencarian di zona kecelakaan tersebut. Ia juga mengusulkan agar pihak berwenang membawa kontainer berpendingin yang lebih banyak untuk menyimpan jenazah.

Kemarahan keluarga korban terasa jelas pada Minggu malam, 29 Desember 2024. Yakni ketika CEO Jeju Air Kim E-bae, untuk kali pertama berjumpa keluarga korban. Kim membungkuk begitu dalam di hadapan para keluarga itu.

"Dengan hati yang penuh duka, saya menyampaikan belasungkawa dan simpati kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini. Saya juga dengan tulus meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan," katanya.


JAJARAN TENDA dibangun di dalam Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, 30 Desember 2024. Di situlah para keluarga korban tinggal sembari menanti perkembangan informasi dari aparat.-JUNG YEON-JE-AFP-

Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan keluarga korban yang marah. Mereka berteriak-teriak kepada kim. Mempertanyakan mengapa Kim baru nongol sebelas jam setelah kecelakaan.

"Perjalanan dari Seoul ke Gwangju dengan KTX hanya memakan waktu satu jam empat puluh menit. Apa yang Anda lakukan selama ini? Apa tujuan Anda muncul hanya sekarang?" teriak salah seorang keluarga korban.

Yang lain berteriak, "Selamatkan anak saya!"

"Apakah Anda juga akan melakukan seperti ini jika korbannya adalah darah daging Anda sendiri?’’ timpal yang lain.

Di lokasi kecelakaan, kengerian kecelakaan itu masih tergambar jelas. Bangkai pesawat hanya menyisakan bagian ekor. Di mana-mana terdapat puing berlumuran darah. Kursi dan logam yang bengkok dan menghitam. Bau terbakar dan darah masih mengambang di udara.

"Sangat memilukan," kata Ny. Yoo, seorang ibu rumah tangga berusia 71 tahun. Dia membayangkan saudaranya di dalam pesawat yang harus meregang nyawa seperti itu… (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: