Pesawat Japan Airlines Drop dari Ketinggian 36 Ribu Kaki, Penumpang Kirim Pesan Perpisahan Pada Keluarga

Pesawat Japan Airlines Drop dari Ketinggian 36 Ribu Kaki, Penumpang Kirim Pesan Perpisahan Pada Keluarga

Pesawat japan airlines.-David Syphers/Unsplash.com-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Sebuah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Japan Airlines (JAL) yang terbang dari Shanghai menuju Tokyo mengalami insiden menegangkan pada Senin malam, 30 Juni 2025. 

Pesawat dengan nomor penerbangan JL8696/IJ004 itu terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kansai, Osaka, setelah sistem tekanan kabin menunjukkan tanda-tanda malfungsi pada ketinggian 26.000 kaki.

Pesawat yang dioperasikan oleh Spring Airlines Japan, anak perusahaan JAL, berangkat dari Bandara Shanghai Pudong menuju Bandara Narita, Tokyo. 

BACA JUGA:Batik Air Jelaskan Penyebab Pesawat PK-LDJ Miring Saat Mendarat di Bandara Soetta

Namun, sekitar pukul 20.50 waktu setempat, pesawat dialihkan dan mendarat dengan selamat di Kansai setelah alarm mendeteksi ketidaknormalan tekanan kabin.

“Pada tanggal 30 Juni, penerbangan JL8696 mengalami malfungsi pada sistem tekanan kabin, disertai dengan peringatan yang menunjukkan tingkat tekanan ketinggian kabin yang tidak normal,” tulis Japan Airlines dalam pernyataannya kepada The Independent.

Maskapai menegaskan bahwa tidak terjadi dekompresi cepat, namun sebagai tindakan pencegahan masker oksigen dikeluarkan.

BACA JUGA:Pesawat Haji SV 5688 Mendarat Selamat di Surabaya Usai Ancaman Bom

Menurut data pelacakan penerbangan, pesawat menukik tajam dari ketinggian sekitar 36.000 kaki menjadi kurang dari 10.500 kaki dalam waktu kurang dari 10 menit. 

Kementerian Transportasi Jepang mengonfirmasi bahwa awak pesawat mengumumkan keadaan darurat dan segera berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas udara.

Situasi di dalam kabin pun dilaporkan penuh kepanikan. Masker oksigen turun dari langit-langit, penumpang ketakutan, dan sejumlah pramugari terlihat hampir menangis. 

BACA JUGA:Korban Selamat Kecelakaan Pesawat di Ahmedabad, Luka-Luka Tidak Parah

Seorang penumpang bernama Wang menyebut suasana dalam kabin “hening dan mencekam,” sementara penumpang lain bahkan sempat menulis pesan perpisahan untuk keluarganya.

“Saya pikir saya akan mati,” tulis seorang penumpang di media sosial. “Tubuh saya selamat, tapi jiwa saya belum kembali. Kaki saya masih gemetar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: