Menelisik Polemik Politik Korea Selatan, Enam Pekan Penuh Drama

Kamis 16-01-2025,19:02 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY - Korea Selatan (Korsel) menghadapi enam pekan gejolak politik. Awalnya adalah penerapan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol pada 3 Desember 2024. Kala itu, ia mengerahkan tentara serta helikopter ke parlemen. Kini, nasib sang presiden terancam di muka hukum.

PRESIDEN Yoon Suk-yeol memang segera mencabut dekrit darurat militer tersebut. Total, status darurat militer itu hanya berlangsung enam jam. Tetapi, drama politik terus bergulir. Ia dimakzulkan dan dijadikan tersangka.

Berikut ini adalah rangkuman peristiwa drama politik Korsel yang dirangkum oleh Agence France-Presse:

3 Desember 2024: Darurat Militer

Pada 3 Desember 2024, setelah perselisihan anggaran dengan oposisi, Yoon tampil di televisi untuk mengumumkan darurat militer. Memori publik langsung melayang pada era otoritarian Korsel di masa lalu.

Yoon beralasan ingin melindungi negara dari ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan komunis Korea Utara. Tujuan lain adalah melenyapkan anasir yang merampas kebebasan serta kebahagiaan rakyat. Publik tahu, yang dimaksud adalah kubu oposisi.

BACA JUGA:Presiden Yoon Suk Yeol Ditangkap, Politik Korea Selatan Geger

BACA JUGA:Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Ditangkap Terkait Penerapan Darurat Militer

Dengan dekrit tersebut, pasukan bersenjata menuju parlemen, memanjat pagar, memecahkan jendela, dan mendarat menggunakan helikopter. Mereka berupaya menghentikan anggota parlemen yang ingin membatalkan dekrit tersebut.

Saat ribuan pengunjuk rasa berkumpul di luar, para anggota parlemen melakukan pemungutan suara. Hasilnya, 190 suara menolak status darurat militer. Dan tidak ada yang mendukung Yoon.

Tentara mulai mundur. Yoon muncul kembali di televisi untuk mencabut darurat militer. Para pengunjuk rasa merayakannya. Yoon kemudian menghilang.


ROMBONGAN PENYIDIK memasuki kediaman Presiden Yoon Suk-yeol, 15 Januari 2025.-ANTHONY WALLACE-AFP-

4 Desember 2024: Rencana Pemakzulan

Oposisi bersumpah untuk mendorong pemakzulan dan mengajukan mosi resmi lewat parlemen.

Mereka juga mengajukan pengaduan terpisah atas tuduhan pemberontakan terhadap Yoon, menteri pertahanan dan menteri dalam negeri. Tak ketinggalan, para tokoh militer dan polisi yang menjabat komandan darurat militer.

Kategori :