Tanggung Jawab Ilmuwan: Menyambung Keterputusan Antara Pengetahuan dan Kemanusiaan

Sabtu 18-01-2025,10:55 WIB
Oleh: Ulul Albab*

Prof Biyanto benar dalam menekankan bahwa ilmuwan tidak boleh terjebak dalam kenyamanan mereka di menara gading. Mereka harus terlibat dengan masyarakat, memberikan kontribusi yang konstruktif, dan tetap menjaga integritas ilmiah mereka. 

Kritik sosial yang diberikan para ilmuwan harus dilihat sebagai bentuk keprihatinan dan rasa tanggung jawab mereka terhadap kemajuan bangsa, bukan sebagai upaya untuk menghancurkan sistem yang ada.

Namun, di sisi lain, penting juga untuk mengingat bahwa kritik ilmuwan haruslah berbasis pada bukti dan pengetahuan yang valid. Tanggung jawab sosial ilmuwan tidak hanya mengkritik untuk mengkritik, tetapi lebih pada memberikan solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara nyata. 

Oleh karena itu, ilmuwan harus memperhatikan dampak praktis dari setiap kritik yang mereka berikan serta menghindari kritik yang bisa merusak tanpa memberikan solusi.

ILMUWAN DAN PEMBANGUNAN BANGSA

Sebagai tambahan, kita bisa melihat bagaimana negara-negara maju memandang peran ilmuwan dalam pembangunan sosial dan politik. Di Skandinavia, misalnya, para ilmuwan terlibat langsung dalam merumuskan kebijakan sosial, terutama terkait dengan isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. 

Dalam hal ini, selain berbicara dari sudut pandang ilmiah, mereka juga mempertimbangkan kepentingan jangka panjang umat manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa ilmuwan dapat menjadi agen perubahan yang sangat efektif, asalkan mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi masyarakat.

Sebagai contoh, dalam konteks perubahan iklim, ilmuwan di negara-negara seperti Swedia dan Norwegia telah berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan yang mengurangi emisi karbon dan mempromosikan energi terbarukan. 

Itu adalah contoh konkret bagaimana ilmuwan, dengan pengetahuan mereka yang dalam, bisa berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan tanpa terjebak dalam politik sempit atau kepentingan kelompok tertentu.

PENUTUP

Menutup diskusi ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa tanggung jawab ilmuwan lebih dari sekadar mencari pengetahuan atau menghasilkan teori-teori baru. Ilmuwan harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang dampak sosial dari karya ilmiah mereka. 

Mereka harus berkomitmen untuk menggunakan ilmu pengetahuan demi kebaikan umat manusia, dengan menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologis dan nilai-nilai kemanusiaan.

Prof Biyanto sudah menyampaikan dengan baik bahwa ilmuwan tidak boleh terlepas dari tanggung jawab sosial mereka. 

Saya menambahkan bahwa selain tanggung jawab terhadap masyarakat, ilmuwan juga harus mempertimbangkan dampak etis dan jangka panjang dari penemuan dan kritik yang mereka buat. 

Hanya dengan begitu, ilmuwan bisa memberikan kontribusi nyata untuk membangun dunia yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berkelanjutan. (*)

*) Ulul Albab adalah akademisi Universitas dr. Soetomo dan ketua ICMI Jawa Timur.

Kategori :