HARIAN DISWAY - Zionisme merupakan salah satu gerakan kontroversial yang membentuk kehidupan di Timur Tengah modern yang mulanya datang dari Eropa pada abad ke-19. Sebuah gerakan yang ingin menciptakan tanah air merdeka bagi orang-orang Yahudi.
Keinginan itu muncul karena orang-orang Yahudi adalah kelompok minoritas di Eropa dan sebagian Asia serta memiliki sedikit akses pada kekuasaan. Mereka sering dijadikan kambing hitam oleh pemerintah atas berbagai masalah sosial.
Hal itu menyebabkan antisemitisme atau diskriminasi dan pelecehan terhadap orang Yahudi muncul di banyak negara. Antisemitisme semakin memburuk pada abad ke-19 ketika ada kebijakan pogram.
Yaitu pembunuhan dan penganiayaan yang terorganisir terhadap orang-orang Yahudi. Praktik pogram dimulai di wilayah Polandia dan Rusia, lalu menyebar ke Austria, Hungaria, Prancis, Jerman, dan negara lainnya.
BACA JUGA: Keberimbangan Berita di Tengah Bengisnya Tentara Zionis Israel
BACA JUGA: 8 Menteri Menentang, Kabinet Israel Tetap Teken Gencatan Senjata Dengan Hamas, Berlaku Minggu
Orang-orang Yahudi yang berusaha melarikan diri dari penganiayaan tersebut mulai mencari tempat untuk memulai negara mereka sendiri. Ada banyak tempat yang diusulkan, seperti Argentina atau sebagian Afrika.
Namun, banyak dari mereka memilih kembali ke situs kerajaan kuno Yahudi di Palestina, yang saat itu merupakan bagian kekuasaan Kekhalifahan Utsmaniyah. Pada 1881, penulis Yahudi bernama Leo pinsker (1821-1891) menyatakan gagasannya.
Dituangkan dalam buku yang berjudul Auto Emancipation. Meskipun buku ini tidak dibaca banyak orang, namun berhasil mendorong sekelompok kecil orang Yahudi Eropa untuk bermigrasi ke Palestina.
Barulah, pada 1896 seorang Yahudi Hungaria bernama Theodore Herzl (1860-1891) menerbitkan eksplorasi populer dari ide yang sama. Bukunya, The Jewish State menarik perhatian banyak orang pada gagasan Zionisme.
BACA JUGA: Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian
BACA JUGA: Gencatan Senjata Baru Berlaku Minggu, Israel Masih Gencar Serang Gaza
Herzl juga mendirikan organisasi Zionis dunia yang mempromosikan dan mendanai migrasi orang Yahudi ke Palestina. Menjelang pergantian abad ke-20, ada ribuan orang Yahudi telah pindah ke wilayah tersebut.
Mereka membentuk basis komunitas baru di Palestina berdasarkan cita-cita Zionisme. Zionisme bertujuan untuk memberikan orang Yahudi kesempatan berkembang dalam komunitas mereka sendiri.
Seiring berjalannya waktu, gerakan ini bertransformasi menjadi rencana lebih kompleks dalam mendirikan sebuah negara. Organisasi ini aktif mengumpulkan dana dan mengatur imigrasi.