Penulis Super Joost Newsletter Joost van Dreunen, juga menyoroti pentingnya nama yang sederhana dalam konteks ekspansi Nintendo ke pasar di luar video game.
“Menamai konsol baru ini Switch 2 memanfaatkan kekuatan merek Nintendo dan mengomunikasikan posisi produk di pasar. Dalam era di mana nama perangkat keras gaming semakin rumit, kesederhanaan ini memberikan daya tarik tersendiri,” ujar Van Dreunen.
BACA JUGA:Developer Asal Malang Rilis Game Faerie Afterlight, Ada di Steam dan Nintendo Switch
BACA JUGA:Nintendo Resmi Gugat Palworld, Tuduh Langgar Paten Pokemon
Melihat Nintendo Switch 2 sebagai evolusi langsung dari pendahulunya menjadi alasan kuat di balik keputusan ini. Konsol ini dirancang lebih besar dan lebih bertenaga tanpa perubahan signifikan pada konsep dasar.
Langkah ini mencerminkan pola pikir yang lebih konservatif dari para pemimpin Nintendo, sebagaimana terlihat dalam langkah mereka sebelumnya, seperti memanfaatkan keberhasilan The Legend of Zelda: Tears of the Kingdom sebagai killer app untuk mendorong penjualan Switch.
Meski namanya sederhana, Nintendo kini memiliki tantangan besar: memastikan Switch 2 membawa inovasi yang cukup signifikan untuk menarik konsumen baru sekaligus mempertahankan basis pengguna setia.
Dengan nama yang sederhana dan jelas, Nintendo berupaya menjembatani kebutuhan pasar dan risiko pemasaran.
Nintendo kini telah memposisikan diri dengan bijak untuk menghindari jebakan seperti era Wii U. Pilihan nama Switch 2 tidak hanya merepresentasikan produk tetapi juga mempertegas arah merek ini
Jadi, meskipun nama ini dianggap membosankan oleh sebagian kalangan, langkah ini tampak menjadi satu-satunya pilihan yang benar-benar masuk akal. (*)