BI-Rate Turun, Ekonomi Domestik Naik

Senin 20-01-2025,19:14 WIB
Reporter : Michael Fredy Jacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

HARIAN DISWAY – Banyak kejutan yang terjadi di awal 2025. Bank Indonesia resmi menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75 persen. Lalu, suku bunga Deposit Facility menjadi 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,50 persen. 

BI ingin menjaga inflasi 2025 dan 2026 di angka 2,5 persen. Bagi mereka, terjaganya nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dapat mengendalikan inflasi sesuai dengan sasarannya. Kebijakan itu juga menjadi upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Bank central di Tanah Air itu juga akan terus mengarahkan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah sesuai fundamental. Tentu dengan tetap mencermati ruang pertumbuhan ekonomi. Sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan nasional. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2024 berada di bawah perkiraan. Salah satu faktornya, karena rendahnya permintaan domestik. Mulai konsumsi maupun investasi.

BACA JUGA:BI Rate Turun Jadi 5,75 Persen, Bank Indonesia Jaga Inflasi

BACA JUGA:Dana CSR Bank Indonesia Disorot, Klaim Satori Soal Komisi XI DPR Jadi Perbincangan

“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7-5,5 persen. Di 2025 juga diperkirakan cenderung lebih rendah dari sebelumnya,” katanya di Jakarta, Rabu 15 Januari 2024.

Tahun ini, BI memprediksi permintaan ekspor melambat dari negara mitra dagang utama. Konsumsi juga diprediksi mengalami hal yang sama. Khususnya pada kalangan menengah ke bawah. Hal itu dipengaruhi belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Yang membuat lebih parah adalah dorongan investasi swasta belum kuat. Sebab, masih lebih besar kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan domestik maupun ekspor. BI pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 kisaran 4,7-5,5 persen. 

“BI ingin mengoptimalkan kebijakan untuk tetap menjaga stabilitas. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” terangnya.


TUMPUKAN KONTAINER di Pelabuhan Tanjung Perak, 15 Januari 2025. Kebijakan Bank Indonesia diharapkan bisa meningkatkan ekspor dan investasi.-BAY ISMOYO-AFP-

Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran. Hal tersebut ditempuh Bank Indonesia dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah.

Bank Indonesia juga mendukung implementasi program pemerintah Indonesia dalam Asta Cita. Termasuk ketahanan pangan, pembiayaan ekonomi, serta akselerasi ekonomi dan keuangan digital.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Rossanto Dwi Handoyo punya catatan tentangkebijakan yang diambil dewan gubernur BI untuk menjaga stabilitas perekonomian di Indonesia. Di 2024, catatan inflasi Indonesia menjadi yang terendah sepanjang sejarah. Berada di 1,57 persen. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga stabil. 

“Itu menjadi momentum bagi BI di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini masih banyak yang belum stabil. Di beberapa negara, inflasinya masih tinggi. Pertumbuhan ekonominya masih sangat rendah,” katanya, Minggu 19 Januari 2025.

Kategori :