Pembangunan KIPP di IKN Berlanjut, Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 Triliun

Rabu 22-01-2025,09:54 WIB
Reporter : Anisa Eka Febrianti*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tahap II dipatok sebesar Ro 48,8 triliun rupiah. Sumbernya dari APBN dan swasta.

Menteri Koordinator Bidang Infratruktur, Ekonomi, dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa anggaran tersebut sudah disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Sudah di-approve anggaran untuk keberlanjutan IKN itu 48,8 triliun untuk 5 tahun ke depan. Tentu dibagi lagi menjadi tahapan-tahapan yang harus dikawal dengan ketat,” tutur AHY dalam keterangan persnya usai rapat terbatas, Selasa, 22 Januari 2025. 

Menurutnya, dana sebesar Rp 48,8 triliun tersebut merupakan dana yang disetujui Prabowo untuk pembangunan IKN tahap II yang berlangsung pada 2025-2029.

AHY juga menambahkan, anggaran tersebut tidak hanya berasal dari APBN, tetapi juga dari sumber nonAPBN.

Ia berharap sektor swasta dapat mengambil peran, sehingga sektor negeri dan swasta dapat bekerja sama untuk menyukseskan proyek IKN.

BACA JUGA:IKN, Apa Kabar?

BACA JUGA:Perwakilan Dunia Usaha Finlandia Jajaki Investasi Kota Cerdas di IKN

Pembangunan itu nantinya akan difokuskan pada kawasan inti pusat pemerintahan. Kawasan itu meliputi gedung-gedung parlemen, legislatif, hingga yudikatif.

“Yang jelas anggaran tersebut dialokasikan agar kami dapat menyelesaikan untuk gedung-gedung yang digunakan untuk parlemen, legislatif, dan juga untuk yudikatif” Jelas AHY. 

Tak hanya itu, pembangunan akses dari pembangunan tahap I ke pembangunan tahap II juga menjadi fokus dari pembangunan 2024-2029 ini.

Pada pembangunan tahap I, yaitu yang berlangsung pada 2022-2024, sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 89 triliun.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono memaparkan, dana tersebut digunakan untuk memenuhi berbagai infrastruktur dasar untuk akses. Seperti jalan tol, 47 tower hunian, sanitasi, embung, kolam retensi, perkantoran, kantor sekretariat hingga sarana peribadatan.

"Nantinya, akan dilakukan peninjauan kembali terhadap rancangan awal, penyesuaian secara teknis, dan pada waktunya kami akan melanjutkan pembangunan tahap II ini," jelasnya.

BACA JUGA:Kian Peliknya Problem Perumahan di Jakarta, Kalau Miskin Jangan Harap Punya Rumah

Kategori :