HARIAN DISWAY - Selain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden Prabowo Subianto juga mencanangkan program Sekolah Rakyat. Yakni sekolah yang disediakan bagi anak-anak telantar dan dari kalangan keluarga miskin.
Kini, program Sekolah Rakyat tengah disusun oleh sejumlah kementerian di Kabinet Merah Putih. "Ya, saat ini sedang dalam proses di Kementerian Sosial," ujar Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Taman Mini Indonesia, Rabu, 29 Januari 2025.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifulah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan rencananya untuk mengalihfungsikan beberapa gedung milik Kemensos untuk dimanfaatkan sebagai Sekolah Rakyat.
"Kami ingin segera merealisasikan ini. Jika memang dibutuhkan segera, kami sudah memiliki gedung yang siap digunakan untuk memulai sekolah ini," ungkapnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Prabowo Ingin Bangun Sekolah Rakyat, Cak Imin: Solusi untuk Anak Telantar dari Keluarga Miskin
Kendati demikian, Gus Ipul masih mendengarkan saran-saran dari para pakar untuk mematangkan konsep dari Sekolah Rakyat ini.
"Kami masih dalam tahap simulasi dan belum menentukan skema pastinya. Semua akan kami komunikasikan setelah mendapat masukan yang cukup," jelasnya.
Langkah serius untuk mendirikan Sekolah Rakyat itu juga dilakukan dengan mengunjungi sekolah lain sebagai referensi.
Beberapa waktu yang lalu, Gus Ipul mengunjungi Joglo Tani sebagai referensi untuk pendirian Sekolah Rakyat.
Meskipun ia belum memutuskan untuk menerapkan kurikulum Joglo Tani untuk digunakan oleh Sekolah Rakyat, Gus Ipul akan menjadikan Joglo Tani sebagai pertimbangan.
BACA JUGA:Tidak Sekadar Bansos, Mensos Tekankan Pemberdayaan Untuk Atasi Kemiskinan
Gus Ipul menilai pembelajaran bertani yang diajarkan Joglo Tani sangat praktis sehingga siapa pun dapat belajar.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut juga mengungkapkan nantinya dapat dimasukkan ekstrakulikuler bertani dan bercocok tanam.
"Nanti kan juga ada model-model pemberdayaan yang lain, tetapi ketahanan pangan menjadi salah satu fokus kita. Apalagi menciptakan atau melahirkan, menghadirkan petani milenial," jelasnya.
"Ini sejalan dengan misi-misi Pak Presiden. Jadi, kalau kita bisa membangun pertanian dan ketahanan pangan berbasis keluarga dan komunitas, itu kan sangat baik," sambungnya.