Pemerintah AS di bawah Joe Biden sejak 2021 telah memperluas cakupan larangan yang dirancang untuk menghentikan ekspor chip ke Tiongkok yang akan digunakan untuk melatih model AI perusahaan Tiongkok.
Apalagi, developer Deepseek mengeklaim bahwa pengembangan platform AI DeepSeek-V3 menggunakan chip H800 Nvidia untuk pelatihan dengan biaya hanya USD 5,6 juta. Itu sekaligus mematahkan klaim developer AI Barat yang mengatakan bahwa pengembangan dan pelatihan AI membutuhkan dana hingga miliaran dolar.
Deepseek adalah perusahaan asal Hangzhou, Tiongkok, yang berdiri Juli 2023. Perusahaan itu menawarkan dua model AI, yaitu DeepSeek-V3 yang rilis pada Desember 2024 dan DeepSeek-R1 yang diluncurkan pada Januari 2025.
BACA JUGA:DeepSeek Ramai Dikecam di AS, Bakal Bernasib Seperti TIkTok?
BACA JUGA:DeepSeek: Inovasi AI yang Mengguncang Dunia Teknologi dan Energi
DeepSeek mengeklaim model R1 bisa bersaing dengan model AI o1 milik OpenAI, pembuat ChatGPT. Yang menarik, platform asal Tiongkok itu open source.
Pendiri Deepseek Liang Wenfeng sejatinya bukan pelopor di bidang AI. Meski berpendidikan master di bidang elektro, ia lebih dikenal sebagai ahli keuangan. Setelah lulus dari Universitas Zhejiang, ia mendirikan perusahaan hedge fund High-Flyer pada 2015.
Saat itu ia juga memasukkan AI dalam strategi perusahaannya untuk memprediksi tren pasar dan membantu membuat keputusan investasi.
BACA JUGA:Deepseek, Asisten AI Buatan Tiongkok yang Ancam ChatGPT
Financial Times menyebutkan bahwa Wenfeng membeli ribuan prosesor grafis dari Nvidia pada 2021, sebelum pemerintahan Joe Biden membatasi ekspor chip AI dari AS ke Tiongkok. Ia menjadikan pengembangan AI sebagai proyek sampingan.
Meski begitu, ia cukup serius dengan merekrut talenta-talenta muda dari berbagai universitas terkemuka di Tiongkok dengan gaji setara perusahaan teknologi lokal ternama pengembang TikTok, ByteDance. Ia berkomitmen menjadikan DeepSeek sebagai pemimpin lokal dalam bidang AI.
TAK KALAH DENGAN CHATGPT
Platform Deepseek bisa diunduh secara gratis di iPhone. Sama dengan ChatGPT. Itu adalah versi gratisnya yang menyediakan fasilitas menjawab pertanyaan, analisis, memberikan solusi permasalahan, memberikan informasi umum, hingga rekomendasi dan sebagainya.
Untuk versi berbayar, Deepseek jauh lebih murah. Jika berlangganan ChatGPT memerlukan USD 20 atau setara Rp 330 ribu per bulan, Deepseek hanya USD 0,5 per bulan. Seperempat puluh (2,5%) dari ChatGPT. Itulah yang membuat Deepseek menarik sehingga menjadi platform AI paling banyak diunduh di AS, mengalahkan ChatGPT.
Bagaimana sebenarnya kemampuan Deepseek? Saya sudah mengunduh aplikasi Deepseek dan ChatGPT di iPhone dan coba membandingkan jawaban untuk pertanyaan yang sama.
Untuk informasi, jawaban keduanya relatif sama. Misalnya, ketika saya minta menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang riba, keduanya memberikan jawaban yang sangat lengkap, termasuk surah apa, ayat berapa, dan menyertakan terjemahan dari ayat-ayat itu. Kelebihan ChatGPT adalah menyertakan tulisan arabnya, sedangkan Deepseek hanya terjemahan.