BACA JUGA:Biden Akhirnya Penuhi Laporan Strategi Ukraina yang Sudah Lama Ditunggu Kongres
Rekaman yang dirilis oleh badan investigasi utama Rusia, Komite Investigasi, menunjukkan sebuah aula gedung dengan pintu kaca dan plafon gantung yang hancur.
Komite investigasi Rusia mengatakan bahwa mereka membuka penyelidikan kriminal atas ledakan tersebut dengan tuduhan pembunuhan dengan cara melukai publik dan percobaan pembunuhan terhadap dua orang atau lebih.
Gedung bertingkat itu ditutup oleh polisi dan sebuah helikopter terlihat tiba di tempat kejadian.
Andrei, seorang manajer berusia 37 tahun yang berada di dekat lokasi kejadian, mengatakan bahwa rekan-rekannya melompat dari tempat duduk mereka saat mendengar suara ledakan, tidak lama munculan kepulan asap.
Ledakan itu adalah yang kedua kalinya terjadi di jalanan Moskow dalam kurun waktu dua bulan.
Sebelumnya Kirillov tewas setelah alat peledak yang dipasang di skuternya, alat peledak itu meledak di kawasan tempat tinggalnya.
BACA JUGA:Taktik Brutal Rusia: Eksekusi Tawanan Perang Ukraina Diungkap Lewat Rekaman Drone
Olga Voronova, seorang ibu berusia 36 tahun dengan tiga anak yang tinggal di gedung yang bersebelahan dengan lokasi ledakan, merasa khawatir atas kejadian tidak terduga itu.
“Saya sangat takut,” ungkapnya.
“Saya tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi, kami memiliki petugas keamanan yang cekatan, mereka menanyakan setiap mobil di pos pemeriksaan, kami memesan buku tamu untuk para tamu, bahkan untuk anggota keluarga,” ucap wanita itu.
“Jadi saya masih tak mengert tentangi semua ini, ini sangat menakutkan,” lanjutnya. (*)
*) Mahasiswa magang DIP dari Universitas Airlanggga.