HARIAN DISWAY - A Business Proposal, film yang diadaptasi webtoon Korea berjudul sama, menjadi perbincangan hangat. Pemicunya adalah komentar salah seorang aktor utamanya, Abidzar al-Ghifari.
Sebelum diadaptasi menjadi film oleh Falcon Pictures, webtoon populer itu sudah diadaptasi menjadi drakor berjudul Business Proposal. Tayang pada 2022, dan dibintangi Kim Sejeong, Ahn Hyo Seop, Kim Min Gue, dan Seol In Ah. Drakor itu booming banget tiga tahun lalu. Sehingga banyak yang bertanya apakah Abidzar menonton drakornya sebelum syuting. Dan jawaban Abidzar dinilai sangat sombong oleh netizen. "Gue sempet nonton episode satu. Cuman memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya, ini adalah karakter yang akan gua buat sendiri bersama director," jelasnya dalam konferensi pers A Business Proposal beberapa waktu lalu. BACA JUGA:Perjalanan Karier Abidzar Al Ghifari, Anak Uje yang Tersandung Skandal Video Syur BACA JUGA:Heboh! Abidzar Al-Ghifari Viral di X, Diduga Pamerkan Foto Tak Senonoh Pernyataan ini jelas menimbulkan berbagai reaksi negatif dari publik, termasuk penggemar drakor tersebut. Mereka merasa, bahwa sebagai seorang aktor film adaptasi, seharusnya dapat memahami karakter dan versi aslinya terlebih dahulu.Abidzar Dihujat Gegara Nggak Nonton Business Proposal yang diadaptasinya ke dalam versi Indonesia.--Instagram @abidzar73 Apalagi, selain tidak menonton karakternya yang diperankan Ahn Hyo Seop, Abidzar juga mengaku tidak membaca webtoon-nya. Tindakan Abidzar dianggap tidak etis dan terkesan arogan. Terlebih, setelah menerima kritikan publik, dalam sebuah podcast Abidzar menyebut penonton drakor sebagai "fans fanatik". Sesuatu yang konotasinya buruk.
Abidzar menegaskan bahwa ia tidak terpengaruh oleh komentar negatif yang ditujukan kepadanya. "Ngapain juga diinget-inget. Mereka (netizen, Red) juga enggak bakal diundang nanti premiere," ungkapnya.
BACA JUGA:Inspirasi Outfit dari Abidzar Al-Ghifari untuk Ide Bergaya saat Buka Puasa Bersama
BACA JUGA:Film Petaka Gunung Gede Hadirkan Kisah Nyata Pendakian Maiia Azka pada Tahun 2007
Falcon Pictures selaku studio gerak cepat memadamkan amarah publik. Mereka menerbitkan surat terbuka yang menegaskan bahwa setiap aktor memiliki pendekatan akting yang berbeda-beda.
Dalam surat tersebut, Falcon menjelaskan bahwa perbedaan dalam berakting adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari proses kreatif dalam pembuatan film.
Falcon menekankan pentingnya memberikan ruang bagi para aktor untuk dapat mengekspresikan diri mereka sesuai dengan interpretasi masing-masing terhadap karakter yang akan mereka perankan.
Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum, Pemain Utama A Business Proposal--instagram_abidzar73
"Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka," tulis Falcon di media sosialnya.
BACA JUGA:6 Film Netflix Tayang Februari, Salah Satunya Bogota: City of The Lost
BACA JUGA:Film Perayaan Mati Rasa: Kisah Emosional Karya Umay Shahab
Ternyata, surat terbuka itu semakin mengundang amarah publik. Sebab, permintaan maafnya dianggap tidak tulus. Serta tidak semestinya ditujukan kepada publik.
Surat itu dinilai hanya reaksi panik dari studio, takut film mereka tidak laku. Apalagi, pasar utama A Business Proposal adalah penonton drakor sekaligus penggemar berat Business Proposal. Sedangkan mereka sudah dibuat kesal oleh Abidzar.
"Kalau filmnya gagal gara-gara aktor yang ga pinter ngasih statement, sebaiknya 100++ kru dan artis tersebut minta pertanggungjawaban ke aktor tadi," komentar seorang netizen.
Surat terbuka Falcon malah memburuk situasi. Semakin banyak warganet yang merasa kecewa dan marah, sehingga mereka mulai menggaungkan tagar boikot terhadap A Business Proposal.
BACA JUGA:Tayang Besok! Sinopsis Pengantin Iblis, Kisah Pernikahan Gaib yang Diangkat dari Kejadian Nyata