Dari Seorang Guru di Tuban Ini, Rumah Baca Tante Djie Dukung Peran Orang Tua dalam Membangun Budaya Baca

Minggu 05-10-2025,11:05 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Guruh Dimas Nugraha

BACA JUGA: 7 Tip Memulai Kebiasaan Membaca yang Konsisten

Ellen berharap kolaborasi dari berbagai pihak seperti itu akan terus datang. "Itu semacam bahan bakar semangat kami untuk terus menghadirkan ruang belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak," terang Ellen.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua. Semoga setelah ini kegiatan kami makin banyak. Dukungan makin meluas sehingga tagline kami yakni Membaca Sejarah Menulis Masa Depan bisa kami tunaikan dengan baik,” terang Ellen. 

Ditegaskannya, Rumah Baca Tante Djie punya visi yang jelas. Di antaranya bahwa budaya baca tidak lahir dalam semalam. Ia bukan sekadar aktivitas duduk dengan buku, melainkan kebiasaan yang tumbuh perlahan, dari keseharian yang sederhana.

BACA JUGA: 5 Alasan Cerita Angst Lebih Menarik Pembaca

Menurut Ellen yang membaktikan diri pada dunia literasi, di titik itulah, peran orang tua menjadi begitu penting. Seorang anak belajar bukan hanya dari apa yang ia dengar, tapi terutama dari apa yang ia lihat.

Ketika orang tua meluangkan waktu membacakan cerita sebelum tidur, anak bukan hanya menikmati alur kisah, melainkanmerasakan cinta, perhatian, dan kehangatan yang mengikat. Dari sana, membaca menjadi pengalaman emosional yang indah, bukan sekadar kewajiban.

Maka, kala melihat gerak Rumah Baca Tante Djie, masyarakat akan mendapatkan sedikit pencerahan bahwa setiap rumah yang penuh dengan buku—meski hanya satu rak kecil—akan menjadi dunia yang kaya bagi anak-anak.

BACA JUGA: Menguasai Skimming dan Scanning, Strategi Membaca Efisien

Saat buku mudah dijangkau, anak akan terbiasa meraih, membuka, dan menjelajahinya. Di sanalah lahir rasa penasaran, imajinasi, dan kebiasaan yang perlahan menumbuhkan budaya baca. Namun, lebih dari itu, teladan orang tua adalah kunci.

Ketika seorang anak melihat ayah atau ibunya duduk membaca dengan tenang, ia belajar bahwa membaca adalah bagian penting dari hidup. Anak memahami bahwa membaca bukan hanya kegiatan di sekolah, melainkan kebutuhan sehari-hari untuk tumbuh dan belajar.

Membangun budaya baca pada anak tidak selalu membutuhkan waktu lama. Cukup beberapa menit setiap hari: satu cerita sebelum tidur, satu halaman dibacakan bersama, atau sekadar duduk berdampingan sambil menikmati buku masing-masing. Kecil, sederhana, tetapi berharga.

BACA JUGA: Membaca Sejak Dini Dimulai dari Keluarga, Orang Tua Harus Jadi Teladan

"Karena setiap halaman yang dibacakan hari ini adalah benih. Benih yang kelak tumbuh menjadi pengetahuan, empati, imajinasi, dan kebijaksanaan di masa depan. Mari bersama menumbuhkan budaya baca—dimulai dari rumah, dimulai dari kita," terangnya.

"Sebagaimana Rumah Baca Tante Djie yang ingin menjadi wadah bagi anak-anak dan remaja dalam berkreasi melalui kegiatan-kegiatan yang semuanya bermula dari membaca, bukan hanya cerdas, tapi juga mampu survive di masa depan," lanjut Ellen.

"Dari Rumah Baca Tante Djie, kami hadir untuk anak-anak Peneleh berkembang dan bertumbuh bersama di lingkungan pembaca dan pembuat. Untuk anak-anak dari mereka yang pernah menjadi seorang anak," tegas Ellen. (*)

Kategori :