5 Alasan Utama Gen Z Mengandalkan ChatGPT untuk Curhat

Minggu 09-02-2025,20:00 WIB
Reporter : Pingki Maharani*
Editor : Guruh Dimas Nugraha

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial, menemukan bahwa remaja awalnya menggunakan ChatGPT untuk bersenang-senang. Tetapi kemudian mulai mengandalkannya sebagai tempat berbagi keluh kesah.

BACA JUGA: Mobilman.id Gaet Mitra dengan Artificial Intelligence

Faktor-faktor seperti rasa aman, anonimitas, dan ketersediaan 24 jam membuat AI menjadi sumber dukungan emosional yang mudah diakses.

Namun, penelitian itu juga menyoroti potensi dampak negatif. Seperti isolasi sosial dan ketergantungan emosional pada teknologi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak generasi muda, khususnya Gen Z, yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai teman curhat.

Sebuah survei terhadap 1.000 orang di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 10 persen Gen Z lebih memilih berinteraksi dengan AI untuk dukungan emosional dibandingkan dengan hewan peliharaan.

Menariknya, 18 persen dari mereka merasa bahwa pendamping virtual itu lebih efektif dalam memberikan dukungan emosional. Lebih baik dibandingkan hewan peliharaan seperti anjing atau kucing.

BACA JUGA: Presiden Jokowi: Jangan Takut dengan AI, Menkominfo Susun SE Etika Artificial Intelligence

Berbagai keresahan sering muncul dalam percakapan Gen Z dengan ChatGPT. Mulai dari permasalahan pribadi seperti kecemasan, kebingungan karier, hingga isu sosial yang mereka hadapi.

Banyak yang menggunakan AI untuk mencari motivasi, meminta saran, atau sekadar mencurahkan isi hati mereka.

Berikut 5 alasan utama mengapa Gen Z merasa nyaman curhat dengan ChatGPT:

1. Ketersediaan 24/7 

ChatGPT selalu tersedia kapan saja. Memungkinkan Gen Z untuk curhat tanpa batasan waktu.

2. Rasa Aman dan Tanpa Penghakiman 

Berinteraksi dengan AI memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi tanpa takut dihakimi.

3. Respons yang Logis 

Kategori :