BACA JUGA:Race Pack Sincia Run 2025 Hari Kedua: Antusiasme Peserta, Persiapan Menuju Hari H
Dokter Zulkarnaen Rinaldy yang ikut Sincia Run 2025 kategori 10km dengan berkosum Kaisar Tiongkok. -Alfi Kirom-HARIAN DISWAY
Namun, ia tetap menikmati suasana meriah Sincia Run 2025. Bahkan sempat berpose ala ninja di garis finish.
“Sincia Run tahun depan, saya akan mencoba mengenakan kostum yang lebih menantang lagi,” ujarnya antusias.
Kemudian ada Dokter Zulkarnaen Rinaldy. Ia memilih tampil dengan jubah kaisar Tiongkok berwarna merah dan emas. Lengkap dengan topi khas dengan manik-manik di kepala.
Dengan usianya yang sudah 62 tahun, ia cukup tangguh. Menempuh rute 10 km dalam waktu 100 menit.
“Lari dengan baju kaisar memang lebih sulit. Apalagi manik-maniknya terus berayun. Tapi saya puas dengan pencapaian ini,” ungkapnya, kemudian tersenyum lebar.
Kreativitasnya berbuah hasil. Zulkarnaen terpilih sebagai Best Costume dalam Sincia Run 2025.
"Alhamdulillah juara 1 Best Costume. Ini namanya susah-payah yang terbayar lunas," ungkapnya, kemudian tertawa.
BACA JUGA:Sincia Run 2025: Lari, Budaya, dan Harapan Baru di Tahun Ular
Peserta lain, Wahyu Ramadhana, tampil sebagai prajurit Tiongkok. Ia mengenakan baju zirah dari bahan daur ulang berwarna perak. Lengkap dengan perisai dan tombak. Seperti halnya aktor film kolosal Tiongkok.
BACA JUGA:Sincia Run 2025: Pengambilan Race Pack Hari Pertama Lancar dan Rapi, Peserta Antusias
Staf Quality Control di sebuah pabrik farmasi di Gresik itu justru merasa nyaman dengan kostumnya.
“Bahannya ringan. Jadi tidak terlalu mengganggu saat berlari,” jelasnya. Wahyu dan beberapa temannya membuat kostum tersebut dari bahan daur ulang.
Ia berharap ke depan ada lebih banyak peserta yang berani bereksperimen dengan kostum. Tanpa takut terbebani oleh kesulitan saat berlari.
“Kalau kita pintar memilih bahan yang nyaman, lari dengan kostum unik bisa tetap menyenangkan,” kata pria berumur 25 tahun itu, kemudian tertawa.