Mahfud MD Sebut Jatim Punya Peran Besar, Mulai dari Perang Kemerdekaan, sampai Pendidikan Pesantren

Mahfud MD Usai Memberikan Orasi Ilmiah di Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jatim Minggu 12 Oktober 2025-Edi Susilo Disway -
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Mahfud MD menyebut Jawa Timur harus jadi motor perubahan kemajuan bangsa dengan semangat keberanian dan menjunjung tinggi akhlak.
Dorongan itu disampaikan Mahfud saat menyampaikan orasi ilmiah di gedung DPRD Jawa Timur di jalan Indrapura pada Minggu, 12 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, Mahfud diminta memberikan refleksi dan gagasan dalam gelaran HUT Jawa Timur ke-80.
”Jatim ini punya peran sejarah penting,” kata Mahfud membuka orasinya di sidang paripurna istimewa. Sejak merdeka, peran Jatim itu besar.
Ia kemudian membahas soal posisi negara yang baru lahir. Saat itu, Kemerdekaan Indonesia dilakukan lewat jalur proklamasi. Di mana kemerdekaan dilakukan secara sepihak setelah Jepang menyerah para sekutu.
BACA JUGA:Mahfud MD: RUU Perampasan Aset Jadi Senjata Baru Lawan Korupsi
Padahal, menurut aturan dari Liga Bangsa-Bangsa (Sekarang Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB), ketika suatu penjajah baru kalah dalam perang, maka mereka wajib mengembalikan koloni (wilayah jajahan) ke penguasa sebelumnya.
Dalam hal ini, Jepang adalah penjajah nusantara yang kalah dan wajib mengembalikan wilayah jajahan pada penjajah sebelumnya, yakni Belanda.
Namun saat itu rakyat Jawa Timur melawan. Pengobaran semangat oleh para santri, tokoh-tokoh nasional, tokoh kepolisian, dan mantan-mantan milisi jepang berlangsung serentak. Apalagi setelah keluarnya resolusi jihad oleh pemimpin NU KH. Hasyim Asyari. Maka meletuslah pertempuran Surabaya tanggal 10 Nopember 1945.
Bung Tomo saat berpidato yang mampu membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945. -Okezone-
Dalam pertempuran tersebut, pihak Indonesia memang kalah. Namun sengitnya perlawanan rakyat menarik perhatian dunia. Pertempuran Surabaya menunjukkan bahwa gerakan revolusioner Indonesia bukanlah sekedar separatis seperti yang coba digambarkan oleh belanda.
Perlawanan rakyat Surabaya menunjukkan bahwa republik yang baru berdiri ini didukung oleh mayoritas rakyat, dipimpin dengan kompeten, dan berdasarkan nilai-nilai kerakyatan. Sesuatu yang tak bisa sekedar diabaikan sebagai "gerakan pemberontak" biasa.
BACA JUGA:Parade Juang Surabaya 2024: Drama Kolosal Kenang Heroisme Arek Suroboyo
BACA JUGA:Kado HUT ke-80 Jatim! Khofifah Resmikan Trans Jatim Lamongan-Gresik, Gratis selama 6 Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: