Cap Go Meh Perayaan Imlek yang Penuh Makna Sejarah dan Tradisi

Kamis 13-02-2025,06:00 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Cap Go Meh adalah perayaan yang menandai puncak dan penutup rangkaian Tahun Baru Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Cap Go Meh memiliki makna mendalam sebagai simbol kebahagiaan dan berbagi dengan sesama. 

Dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender lunar, tahun 2025 perayaan ini jatuh pada 12 Februari. Secara harfiah, Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang berarti malam kelima belas.

Perayaan ini telah berlangsung sejak masa Dinasti Han di Tiongkok, sekitar abad ke-7 Masehi. Cap Go Meh dirayakan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Thai-yi, dewa tertinggi di langit. Seiring berjalannya waktu, perayaan Cap Go Meh menyebar ke berbagai negara.

Tradisi ini tidak hanya dirayakan oleh komunitas Tionghoa, tetapi juga semakin diterima dan dihargai oleh masyarakat luas yang menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.  

BACA JUGA:Mengenal Cap Go Meh, Penutup Meriah Perayaan Imlek

Festival lampion pada perayaan Cap Go Meh-Flickr-Pinterest

Salah satu tradisi yang paling khas dalam perayaan Cap Go Meh adalah pertunjukan Barongsai dan Liong, yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Tidak hanya itu, pawai lampion yang berwarna-warni juga menjadi daya tarik utama dalam perayaan ini, memberikan nuansa ceria dan penuh harapan. 

Setiap tahun, lampion-lampion tersebut menghiasi jalanan, menambah kemeriahan dan keindahan suasana malam Cap Go Meh. Acara ini menggambarkan semangat baru, pembersihan diri, dan keinginan untuk memulai tahun baru dengan hati yang bersih dan penuh semangat.

Di beberapa daerah di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan dengan cara yang unik. Misalnya, di Kalimantan Barat, terdapat tradisi Pawai Tatung yang mana para peserta melakukan atraksi kekebalan tubuh sebagai bentuk ritual untuk mengusir roh jahat. 

BACA JUGA: Cap Go Meh, Penutup Meriah Imlek dengan Sejarah dan Makna Mendalam


Kue keranjang khas perayaan Cap Go Meh yang melambangkan kebersamaan dan keberuntungan-Freepik-Pinterest

Dalam perayaan Cap Go Meh, makanan juga memiliki peranan penting. Hidangan seperti Lontong Cap Go Meh dan mi panjang umur disajikan sebagai simbol doa untuk panjang umur dan keberkahan. Kue keranjang yang terbuat dari ketan juga menjadi bagian tak terpisahkan, melambangkan kebersamaan dan keberuntungan. 

Makanan dalam perayaan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Tionghoa kepada masyarakat luas. Perayaan ini menjadi momen yang sangat dinantikan untuk berkumpul dan menikmati hidangan khas yang sangat lezat.

Hidangan-hidangan tersebut membawa kekuatan simbolik dalam kehidupan sehari-hari sehingga mengingatkan kita tentang pentingnya berbagi rezeki dan menjaga hubungan baik antar sesama. Dengan mencicipi hidangan khas Cap Go Meh, masyarakat memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.

BACA JUGA: Resep Lontong Cap Go Meh yang Menggugah Selera

Perayaan Cap Go Meh tidak hanya menjadi ajang berkumpul bagi keluarga, tetapi juga mempererat hubungan antar komunitas. Hal ini menunjukkan betapa kayanya warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Tionghoa dan kontribusinya terhadap keragaman budaya Indonesia.

Kategori :