Salah satunya adalah gugatan senilai USD 20 miliar (Rp 320 triliun)yang diajukan oleh mantan Presiden Donald Trump terkait wawancara “60 Minutes” dengan Kamala Harris yang dianggap telah diedit secara tidak adil.
Tak hanya itu, Paramount juga sedang berusaha mempertahankan hak distribusi untuk dua acara kuis populer, Jeopardy! dan Wheel of Fortune, yang saat ini dimiliki oleh Sony Pictures Television.
BACA JUGA:Lagu Rony Parulian 'Tak Ada Ujungnya' Trending di YouTube dalam 12 Jam
Sementara itu, rencana akuisisi Paramount oleh Skydance Media senilai 8 miliar dolar AS masih menghadapi hambatan di Komisi Komunikasi Federal (FCC), yang harus memberikan persetujuan sebelum CBS dan jaringan televisinya bisa berpindah kepemilikan.
Dengan latar belakang tersebut, posisi Paramount dalam negosiasi dengan YouTube TV terbilang lemah.
Tahun lalu, perusahaan ini bahkan harus melakukan penghapusan aset senilai 6 miliar dolar AS untuk mencerminkan penurunan nilai portofolio televisi kabelnya.
Bagi pelanggan YouTube TV, hasil akhir dari negosiasi ini bisa berarti dua hal: kehilangan akses ke saluran Paramount atau kenaikan harga langganan.
Sebagai tindakan antisipasi, YouTube TV bahkan telah menyiapkan kompensasi berupa kredit senilai 8 dolar AS per bulan jika kesepakatan gagal tercapai dan konten Paramount benar-benar menghilang dari layanannya.
YouTube TV mengalami kenaikan harga baru-baru ini, dari 72,99 dolar AS menjadi 82,99 dolar AS per bulan. Dengan kenaikan ini, pelanggan berharap bisa tetap menikmati konten berkualitas dari berbagai jaringan televisi, termasuk Paramount.
BACA JUGA:Johnny Somali, Youtuber asal AS Bakal Diadili di Korea Selatan karena Siaran Kontroversialnya
BACA JUGA:Pelaku Konsumsi dan Edarkan Margarin Ganja Diringkus di Jogja, BNN: Belajar dari Youtube
Namun, jika Paramount dan YouTube TV gagal mencapai kesepakatan permanen, pengguna bisa mulai mempertimbangkan opsi lain.
Meskipun YouTube TV telah berkembang menjadi layanan televisi multikanal terbesar keempat di AS—mengalahkan banyak operator kabel tradisional—persaingan di industri ini semakin ketat dengan kehadiran layanan streaming langsung lainnya seperti Hulu + Live TV dan Sling TV.
Sampai saat ini, kedua pihak masih terus bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan jangka panjang. YouTube TV ingin menghindari kenaikan biaya yang terlalu besar, sementara Paramount tidak ingin kehilangan salah satu sumber pendapatan terpentingnya.
Jika kesepakatan tidak tercapai, pelanggan YouTube TV mungkin akan merasakan dampaknya dalam beberapa bulan ke depan.