Dalam kabar tentang kondisinya tersebut, beberapa umat menilai bahwa dokter menolak memberikan prognosis apa pun.
Hal ini terjadi hanya sehari setelah dokter yang merawat Paus mengatakan untuk pertama kalinya bahwa Paus merespon obat yang diberikan, meskipun mereka jelas bahwa kondisinya rumit.
Perlu diketahui, Paus Fransiskus sangat rentan terhadap infeksi paru-paru karena ia mengalami radang selaput dada di sekitar paru-paru. Saat berusia 21 tahun, Paus Fransiskus pernah menjalani operasi, paru-parunya diangkat sebagian.
Selama 12 tahun Paus Fransisku menjadi pemimpin gereja Katolik Roma, pria Argentina tersebut telah dirawat di rumah sakit beberapa kali termasuk pada bulan Maret 2023 ketika ia menghabiskan tiga malam di rumah sakit karena bronkitis.
Berita terbaru ini tengah menjadi perbincangan dan membuat umat Katolik di seluruh dunia khawatir, yang mengikuti berita tentang kondisi Paus dengan saksama.(*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Airlangga.