HARIAN DISWAY - Paus Fransiskus masih berada dalam kondisi kritis setelah sepuluh hari menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Hasil tes darah terbaru menunjukkan tanda-tanda awal gagal ginjal ringan, meskipun saat ini masih dalam kendali.
Vatikan dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa meskipun kondisi Paus masih serius, tetapi ia tidak mengalami krisis pernapasan sejak Sabtu, 22 Februari 2025 malam hari waktu setempat.
"Kondisi Bapa Suci tetap kritis; namun, sejak tadi malam ia tidak mengalami krisis pernapasan lebih lanjut," kata Vatikan dalam pembaruan kesehatannya yang dikutip dari AFP (Agence France-Presse).
BACA JUGA:Paus Fransiskus Kritis, Vatikan Dilaporkan Gelar Latihan Pemakaman
BACA JUGA:Kardinal Italia Isyaratkan Kemungkinan Paus Fransiskus Mengundurkan Diri
Hasil tes darah juga menunjukkan bahwa Paus mengalami trombositopenia (kadar trombosit rendah), tetapi tetap stabil setelah diberikan dua kantong sel darah merah.
"Beberapa hasil tes darah menunjukkan tanda awal gagal ginjal ringan, tetapi saat ini masih dalam kendali," tambah Vatikan.
Profesor Sergio Alfieri, kepala tim dokter yang menangani Paus, menegaskan bahwa situasi masih serius. "Apakah Paus sudah keluar dari bahaya? Tidak, Paus belum berada di luar bahaya. Namun, jika Anda bertanya apakah ia dalam kondisi yang mengancam nyawa saat ini, jawabannya adalah tidak," ungkapnya.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Dalam Kondisi Kritis akibat Pneumonia, Begini Kata Dokter RS Gemelli, Roma
Meskipun dalam kondisi kritis, Vatikan melaporkan bahwa Paus tetap sadar dan berusaha menjaga rutinitasnya.
Ia berpindah-pindah antara tempat tidur, kursi, serta kapel kecil di dalam ruang kepausannya untuk berdoa.
Dukungan dan doa untuk kesembuhan Paus terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Dari Argentina, tanah kelahirannya, hingga Kairo, pusat Islam Sunni, serta anak-anak sekolah di Roma, banyak pihak menunjukkan solidaritas mereka.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Masuk Rumah Sakit, Dirawat Karena Bronkitis
AFP melaporkan bahwa, di luar Rumah Sakit Gemelli, sekelompok biarawati, imam, dan umat berkumpul untuk berdoa bagi kesembuhan Paus.